Pengaruh Media Sosial Instagram Dalam Mengiklankan Makanan Cepat Saji dan Dampak Bagi Kesehatan Pada Remaja

Adolescent nutritional needs need to be considered because in adolescence there is rapid growth and development. Unhealthy eating habits affect adolescent nutritional intake, such as fast food consumed by teenagers. At a time when everything is modern, teenagers want everything to be fast, including in choosing food, namely fast food known to the public as junk food. Junk food is defined as junk food or food that does not have nutrients for the body. Junk food is not only wasteful, it can also be detrimental to health. Fast food comes from western countries which have high fat and calorie content. Many factors influence adolescents to eat fast food, discussed based on research articles and book references, including taste, price, a comfortable place, and peer influence. Fast food can increase the risk of several diseases, such as obesity, diabetes, hypertension, and blood lipid disorders or dyslipidemia. Obesity or overweight is experienced by children, adolescents, and adults. However, from obesity experienced by a person, it will increase a person's risk factors for suffering from other degenerative diseases, such as high blood pressure, diabetes, cancer, heart disease, and stroke.Kebutuhan gizi remaja perlu diperhatikan karena pada masa remaja terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Kebiasaan makan yang tidak sehat mempengaruhi asupan gizi remaja, seperti makanan cepat saji banyak dikonsumsi remaja. Pada saat semua serba modern, remaja menginginkan semuanya serba cepat, termasuk dalam memilih makanan yaitu makanan cepat saji dikenal masyarakat sebagai junk food. Junk food diartikan sebagai makanan sampah atau makanan yang tidak memiliki nutrisi bagi tubuh. Makanan junk food tidak hanya sia-sia, tetapi juga dapat merusak kesehatan. Makanan cepat saji berasal dari negara barat yang memiliki kandungan lemak dan kalori yang tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi remaja mengonsumsi makanan cepat saji, dibahas berdasarkan artikel penelitian maupun referensi buku antaralain diantaranya adalah rasa, harga, tempat yang nyaman, maupun pengaruh teman sebaya. Makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan gangguan lemak darah atau dislipidemia. Obesitas atau kegemukan banyak dialami oleh anak-anak, remaja, hingga dewasa. Namun, dari obesitas yang dialami oleh seseorang, maka akan meningkatkan faktor risiko seseorang untuk menderita penyakit degeneratif lainnya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kanker, penyakit jantung, dan strok