LITERASI INFORMASI BUNGO KALAPO DALAM ADAT PERNIKAHAN DI DESA MERIBUNG KECAMATAN LIMUN KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mengakses informasi, mengevaluasi informasi, menggunakan informasai Bungo Kalapo Dalam Adat Pernikahan yang sering diadakan oleh masyarakat Desa Meribung Dusun Sungai Beduri, bungo kalapo merupakan suatu tradisi adat terinspirasi dari pohon kelapa yang melambangakan berjuta manfaat diantaranya seperti pada akarnya dapat digunakan sebagai obat, batangnya digunakan sebagai bahan bangunan, buahnya digunakan sebagai bahan pokok makanan, pelepahnya digunakan sebagai kayu bakar, lidinya digunakan sebagai sapu, daunnya digunakan sebagai bahan kerajinan seni. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan bahwa: kemampuan mengakses informasi mengenai Bungo Kalapo Dalam Adat Pernikahan yang peneliti wawancara ada beberapa informasi yang sudah cukup memahami, walaupun hanya sebagian masyarakat. Makna sejarah maupun simbol sebagian masyarakat belum begitu memahami. Mengevaluasi informasi Bungo Kalapo Dalam Adat Pernikahan masyarakat berpendapat bahwa informasi mengenai bungo kalapo dalam adat pernikahan sangatlah penting dan bermanfaat bagi mereka, salah satu budaya yang menjadi ciri khas dari adat Desa Meribung dusun Sungai Beduri, keanekaragaman kebudayaan yang sangat bagus untuk diwariskan kepada generasi ke generasi, namun masyarakat jarang membandingkan keakuratan informasi yang mereka dapat dengan sumber yang lain. Desa Meribung Dusun Sungai Beduri dalam menggunakan literasi informasi Bungo Kalapo Dalam Adat Pernikahan menggunakan informasi, sebagian besar masyarakat sudah menerapkan informasi bungo kalapo dalam adat pernikahan sesuai dengan informasi yang diperoleh, tetapi sebagian belum menyebarkan dan mengkomunikasikan informasi yang telah mereka ketahui sehingga kurangnya penggetahuan mengenai informasi adat tersebut