TRADISI PENULISAN BASMALAH PADA BULAN MUHARRAM DI PONDOK PESANTREN ZULHIJJAH MUARA BULIAN (STUDI LIVING AL-QUR’AN)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang terjadi di Pondok Pesantren Zulhijjah Muara Bulian tentang fenomena sosial living Qur’an yaitu tradisi penulisan basmalah yang dilahirkan dari praktik-praktik yang menunjukkan resepsi masyarakat ataupun pondok pesantren terhadap Al-Qur’an. Dalam hal ini, amalan ini bisa dilakukan oleh para santri dari tingkat berapapun tanpa terkecuali. Adapun ayat yang dituliskan yaitu Bismillahirrahmanirrahim yang di tuliskan sebanyak 113 kali dikertas. Adapun Jenis Penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Sumber utama penelitian ini adalah Tradisi penulisan basmalah pada bulan Muharram. Lokasi penelitian berada di Pondok Pesantren Zulhijjah Muara Bulian. Penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggali sumber, guru dan santri. Dan juga penulis dibantu dengan pendekatan fenomenologi. Kemudian dilanjutkan dengan analisi data dalam penelitian ini secara keseluruhan. Data kemudian dicek kembali secara berulang sehingga data yang diperoleh data yang absah dan kredibel. Hasilnya penulis menemukan bahwa pelaksanaan amalan penulisan basmalah pada perayaan satu muharam di Pondok Pesantren Zulhijjah Muara Bulian, dalam prosesinya diawali dengan mengambil air wudhu, menutup aurat, menghadap kiblat, niat tolak balak dan mengharapkan ridho Allah SWT dan setelah menuliskan di simpan pada tempat yang suci. Adapaun tujuan dari amalan penulisan basmalah pada bulan muharam yaitu untuk mempermudah datangnya rezeki, menjauhkan dari marabahaya sembari berzikir kepada Allah, Karena yang ditulis ini adalah kalimat yang suci dan terdapat beberapa nama-nama Allah yang mulia dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena bahwasanya berinteraksi dengan Al-Qur’an merupakan salah satu pengalaman yang berharga bagi seorang Muslim. Pengalaman berinteraksi dengan Al-Qur’an dapat terungkap melalui lisan, tulisan maupun perbuatan, baik berupa pemikiran, pengalaman, emosional maupun spiritual