Peran Mediasi Kepuasan Pengguna dalam Sistem E-Procurement (Studi kasus : PT Amarta Karya (Persero))

Implementasi sistem e-procurement merupakan suatu inovasi PT Amarta Karya (Persero) yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Adanya keterbatasan dalam pemakaian sistem dan minimnya data yang dapat diakses menjadi salah satu faktor yang mendorong dilakukan evaluasi sistem tersebut sehingga dapat diketahui keoptimalan pemakaian sistem yang sudah dilakukan selama dua tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan sistem e-procurement di PT Amarta Karya (Persero). Penelitian dilakukan di PT Amarta Karya (Persero) dengan jumlah responden sebanyak 147 orang. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model explanatory research serta pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan survey. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dukungan organisasi, kualitas sistem, kualitas informasi, persepsi kemudahan, persepsi manfaat, kepuasan pengguna dan keberhasilan sistem e-procurement. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan model SEM-PLS dengan bantuan software SMARTPLS. Hasil analisis menunjukan bahwa variabel kualitas sistem, persepsi manfaat, persepsi kemudahan, dan dukungan organisasi tidak mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan sistem e-procurement pada PT Amarta Karya (Persero). Berbeda halnya dengan kepuasan pengguna dan kualitas informasi sangat berpengaruh pada keberhasilan sistem e-procurement. Hal tersebut menunjukan bahwa PT Amarta Karya (Persero) perlu usaha untuk meningkatkan kualitas sistem, dukungan organisasi, manfaat, kemudahan dalam pemakaian sistem e-procurement. Akan tetapi, dalam jangka waktu dua tahun, pengguna sistem e-procurement juga sudah dapat merasakan kepuasan, dan kualitas informasi yang baik pada sistem tersebut. Hal tersebut dapat mendorong PT Amarta Karya (Persero) untuk mempertahankan faktor tersebut