ANALISIS TINDAK PIDANA CYBER GROOMING DI INDONESIA

Cyber grooming merupakan serangkaian upaya kejahatan yang dilakukan seseorang guna membangun hubungan kepercayaan, hubungan emosional seseorang sehingga pelaku dapat memanipulasi, mengeksploitasi dan melecehkan korban. Kejahatan ini dilakukan secara virtual dengan menggunakan fasilitas teknologi melalui perantara media sosial atau mealaui aplikasi percakapan seperti misalnya whatsaap, instagram, telegram dan aplikasi lainnya. Penelitian ini bertujuan : (1) Mengetahui bentuk-bentuk tindak pidanaa kesusilaan berdasrakan Undang-Undang No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, (2) Mengetahaui pengaturan tindak pidanaa cyber grooming dalam hukum postif Indonesia, (3) Mengkaji pemidanaan terhadap pelaku tindak pidanaa cyber grooming di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk-bentuk tindak pidanaa kesusilaan berdasrakan UU ITE terdapat 9 bentuk kekerasan seksual yang dapat terjadi dalam ranah internet. Regulasi terkait kasus cyber grooming di Indonesia masih belum memiliki pengaturan yang lebih jelas, akan tetapi ada beberapa peraturan perundang-undangan yang berkaitan antara lain KUHP, UU Pornografi, dan UU ITE. Pemidanaan berdasarkan putusan Nomor 856/Pid.B/2019/PN.Bdg, terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidanaa pasal 29 jo pasal 4 ayat (1) UU Pornografi jo 27 ayat (1) dan (4) UU ITE sehingga Menjatuhkan pidanaa kepada terdakwa dengan pidanaa penjara selama 3 Tahun dan 6 bulan dan denda sebesar Rp.20.000.000,-, apabila denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa maka diganti dengan 3 bulan kurungan. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan menjadi bahan informasi dan masukan baik bagi, mahasiswa, akademisi, praktisi serta semua pihak yang membutuhkan. Kata kunci : Kekerasan Seksual, Cyber Grooming, Pemidanaa