Analisis Perbedaan Perilaku Kerja Dilihat dari Motivasi dan Stres Kerja Karyawan di Masa Pandemi COVID-19

This study aims to analyze differences in work behavior through work motivation and employee work stress during the pandemic and during the COVID-19 pandemic. This study uses a quantitative descriptive design by distributing questionnaires to employees in DKI Jakarta. The number of research samples is 100 people using snowball sampling technique. The problems in the study were tested by different tests with the paired sample t-test, MannWhitney (Wilcoxon), and Kruskall-Wallis. The results of this study are that the COVID-19 pandemic weakens work behaviors related to work stress even though work motivation does not. One of the causes of poor work behavior is because employees work from home. Currently, the main cause of increased work stress is because employees are facing increased unemployment since the spread of COVID-19; or female employees whose workloads are increasingly related to the dual roles of employees and teachers at home since school closures. On the other hand, there is no difference in work motivation before the outbreak of COVID-19, because employees have to earn daily income so they can support their families every day and avoid unemployment. As such, managers must comply with laws concerning employment regulations and disclose important information to employees. Managers need to evaluate layoff issues, evaluate and develop continuity plans according to government regulations to improve work and support employees and their families.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan perilaku kerja melalui motivasi kerja dan stres kerja karyawan di masa pandemi dan saat pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada karyawan di DKI Jakarta. Jumlah sampel penelitian adalah 100 orang dengan menggunakan teknik snowball sampling. Permasalahan dalam penelitian diuji dengan uji beda dengan paired sample t-test, MannWhitney (Wilcoxon), dan Kruskall-Wallis. Hasil penelitian ini adalah bahwa pandemi COVID-19 melemahkan perilaku kerja yang terkait dengan stress kerja meskipun motivasi kerja tidak. Salah satu penyebab perilaku kerja kurang baik adalah karena karyawan mengerjakan pekerjaan dari rumah (work from home).. Saat ini, penyebab utama peningkatan stres kerja adalah karena karyawan menghadapi peningkatan pengangguran sejak penyebaran COVID-19; atau karyawan wanita yang beban kerjanya semakin terkait peran ganda sebagai karyawan dan guru di rumah semenjak penutupan sekolah. Di sisi lain, tidak ada perbedaan motivasi kerja sebelum merebaknya COVID-19, karena para karyawan harus mencari penghasilan setiap harinya supaya dapat menghidupi keluarganya setiap hari dan terhindar dari pengangguran. Dengan demikian, manajer harus mematuhi undang-undang tentang peraturan ketenagakerjaan dan mengungkapkan informasi penting kepada karyawan. Manajer perlu mengevaluasi masalah pemutusan hubungan kerja, mengevaluasi dan mengembangkan rencana kesinambungan sesuai dengan peraturan pemerintah untuk meningkatkan pekerjaan dan mendukung karyawan dan keluarganya