ANALISIS KEMAMPUAN PRODUKSI PT. KRAKATAU STEEL GUNA MENDUKUNG PRODUKSI INDUSTRI PERTAHANAN GALANGAN KAPAL

Indonesia telah merumuskan UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, pemerintah berperan penting dalam mendukung dan mendorong sektor industri untuk lebih maju. Pada faktanya Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah, diantaranya adalah pasir dan biji besi. Menurut data dari Pusat Sumber Daya Geologi pada tahun 2012 Indonesia sangat kaya akan sumber daya dan cadangan mineral besi. Dari data yang dilansir oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, menunjukkan bahwa konsumsi baja Indonesia termasuk rendah jika dibandingkan oleh negara-negara ASEAN lainnya. PT. Krakatau Steel selaku BUMN penghasil produk baja utama belum mampu memanfaatkan kondisi tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan baja Indonesia. Tujuan peneilitian ini untuk menganalisis penyebab rendahnya kemampuan produksi PT. Krakatau Steel dan juga memeberikan rekomendasi kepada PT. Krakatau Steel. Penelitian ini menggunakan mix method dengan teknik membandingkan model integrated steel making dengan model produksi baja PT. Krakatau Steel dan juga model facility planning untuk rekomendasi tata letak pabrik. Data dikumpulkan dari observasi ke PT. Krakatau Steel dan hasil focus group discussion (FGD) dengan pihak PT. Krakatau Steel. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tidak adanya teknologi untuk meningkatkan kadar besi menjadi kendala utama ketidakmampuan PT. Krakatau Steel memanfaatkan bahan baku dari sumber daya alam Indoneisa. Kemudian PT. Krakatau Steel belum mampu menerapkan integrated steel making dalam kegiatan produksi baja. Kesimpulannya apabila teknologi pengolahan bahan baku telah ditemukan maka sangat memungkinkan bagi PT. Krakatau Steel untuk menerapkan model integrated steel making, sehingga bahan baku lokal dapat dimanfaatkan dengan optimal guna mendukung kebutuhan konsumsi baja di setiap sektor vital negara Indonesia