Pengaruh Audit Tenur Dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Sub Sektor Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh audit tenur dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit. Objek penelitian ini adalah sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah dua puluh Sembilan bank selama lima periode, yaitu 2010 sampai dengan 2014. Metode analisis data menggunakan metode analisis regresi logistik yang sebelumnya dilakukan pengujian kesesuaian keseluruhan model, koefisien determinasi, kelayakan model regresi, uji multikolinieritas. Sumber data yang digunakan berasal dari data sekunder yang diperoleh dari sumber eksternal yaitu financial report sub sektor bank yang terdaftar di BEI pada periode 2010 sampai dengan 2014 yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id, dan Indonesian Capital Market Directory. Hasil pengujian pengaruh audit tenur terhadap kantor akuntan publik big four diperoleh nilai wald sebesar 1,258 dengan signifikasi sebesar 0,197. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti audit tenur tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Dengan demikian Hipotesis 1 (H1) ditolak. Hasil pengujian pengaruh ukuran perusahaan klien terhadap kantor akuntan publik big four diperoleh nilai Wald sebesar 11,309 dengan signifikansi sebesar 0,043. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti ukuran perusahaan klien memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Dengan demikian Hipotesis 2 (H2) diterima. Arah koefisien adalah positif sebesar 10,662 atau dengan kata lain klien yang memiliki aset yang besar cenderung memiliki probabilitas di audit oleh kantor akuntan publik big four. Nilai Exp(B) diperoleh sebesar 0,893 yang berarti perusahaan klien yang lebih besar memiliki probabilitas di audit oleh kantor akuntan publik big four sebesar 0,893 kali dibanding perusahaan klien yang lebih kecil. Kesimpulan yang dapat ditarik, audit tenur tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas audit dan ukuran perusahaan klien memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas audit, dengan arah koefisien positif. Saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan periode yang lebih dari lima tahun. Sehingga tidak hanya menganalisa lamanya hubungan auditor dengan perusahaan klien melainkan menganalisa lamanya hubungan kantor akuntan publik terhadap perusahaan klien. Untuk penelitian selanjutnya ukuran perusahaan klien tidak hanya diukur dengan total aktiva namun dapat diukur juga dengan total penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Sehingga mampu mempresentasikan keadaan perusahaan tidak hanya dalam satu sudut pandang