Analisis Risiko Transaksi Pembayaran Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional merupakan salah suatu sumber devisa bagi suatu negara, walapun banyak risiko yang bisa terjadi. Risiko yang ada mempunyai dinamika dan karakter tersendiri, yang harus selalu dicermati oleh pelaku ekspor - impor, per-bank-an, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk selalu siap sedia menyiapkan langkah strategis mengantispasi risiko yang ada. Perdagangan dunia memasuki pasar bebas, dimana disetiap negara para pelaku usaha mempunyai peluang untuk melakukan perdagangan. Pada era pasar bebas, banyak produk-produk yang bisa di ekspor maupun di impor untuk saling memenuhi kebutuhan pasar di masing-masing negara. Tetapi walaupun dikatakan pasar bebas, proses perdagangan tetap dalam kendali dan pengawasan negara, dan organisasi perdagangan dunia yang dibentuk untuk itu. Pada setiap tindakan perdagangan, pasti akan ada transaksi pembayaran, dimana pembayaran suatu produk adalah hal yang utama dari suatu transaksi. Metode pembayaran menjadi acuan utama dalam suatu proses transaksi yang dapat dirumuskan dalam suatu “Surat Perjanjian Legal”. Pada setiap penentuan metode transaksi pembayaran, pembuat kebijakan dalam hal ini pemerintah tidak bisa melakukan intervensi, karena kepakatan dalam melakuan perdagangan lebih menitik beratkan kepada keinginan para eksportir maupun importir. Para pelaku usaha ekspor impor akan saling menjajaki dan melakukan negosiasi untuk menentukan dan menyepakati serta mengikatkan dalam suatu perjanjian yang salah satu isi perjanjian akan menjelaskan metode pembayaran. Para eksportir maupun importir akan sepakat dengan metode pembayaran yang dirasakan memiliki risiko paling kecil. Permasalahan ketika seseorang atau perusahaan/ badan usaha ingin melakukan Perdagangan International antara lain ; Menentukan Metode Pembayaran, karena pembeli/ buyer/ importir dan penjual/ seller / eksportir tidak saling mengenal satu sama lain. Jarak antara Buyer dan Seller yang jauh, dipisahkan oleh batas negara. Hukum, peraturan, bahasa, dan kebiasaan yang tidak sama. Hambatan tarif/ pajak. Politik dan stabilitas di negara masing-masing. Mata uang pembayaran. Handling dan transportasi. Sistem perbankan masing masing negara dalam proses pengiriman dana . Risiko risiko yang dapat terjadi pada para eksportir maupun importir seperti antara lain ; Eksportir tidak mengirimkan pesanan importir. Importir tidak membayar kepada eksportir. Kurs mata uang yang tidak stabil.. Terjadi pelarangan ekspor maupun impor barang yang disebabkan oleh perang dagang negara antar negara. Karena terlalu banyaknya risiko yang harus diantisipasi oleh para pelaku eksportir dan importir, maka pada penulisan tesis ini, penulis akan lebih menitik beratkan risiko yang terjadi pada transaksi pembayaran. Kata Kunci : Identifikasi potensi risiko dan lakukan mitigasi