Tinjauan Yuridis Debitor Yang Melakukan Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Terhadap Perusahaan Bank Sebagai Kreditor (Studi Kasus Putusan Pengadilan Nomor: 50/Pdt.G.S/2019/PN Sbh)

PT Bank Rakyat Indonesia selaku kreditor (Penggugat) dengan Aman Jega selaku debitor (Tergugat I) dan Rohani Harahap selaku debitor (Tergugat II). Adapun jaminan/agunan yang diberikan oleh debitor yaitu berupa Akta Pengelepasan Hak dan Ganti Rugi No. 594.4/016/HTR/2013 Desa Menanti Sosa Jae Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara atas nama Aman Zega. Penelitian ini menggunakan rumusan masalah mengenai akibat hukum terhadap debitor wanprestasi perjanjian kredit dan pertimbangan hukum hakim dalam memutus akibat hukum debitor wanprestasi pada perjanjian kredit berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 50/Pdt.G.S/2019/ PN Sbh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang sumber datanya diperoleh dari sumber data sekunder (library research). Dalam kasus ini pihak debitor melakukan ingkar janji atau wanprestasi adapun syarat sebagai debitor wanprestasi yaitu harus memenuhi syarat sebagai kredit macet, sehingga wanprestasi dalam perjanian ini disebabkan oleh pihak debitor yang tidak sanggup melunasi utangnya. Pertimbangan Hukum Hakim dalam memutus akibat hukum debitor wanprestasi pada perjanjian kredit berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 50/Pdt.G.S/2019/PN Sbh harus adil dalam memeriksa perkara. Dengan kata lain hakim harus memperlakukan kedua belah pihak yang berperkara dalam kapasitas yang sama tidak memihak dan mendengar keterangan dari kedua belah pihak tersebut. Asas ini disebut sebagai asas audi et alteram partem./ PT Bank Rakyat Indonesia as creditor (Plaintiff) with Aman Jega as debtor (Defendant I) and Rohani Harahap as debtor (Defendant II). The guarantee/collateral provided by the debtor is in the form of Deed of Release of Rights and Compensation No. 594.4/016/HTR/2013 Waiting Village Sosa Jae, Hutaraja Tinggi District, Padang Lawas Regency, North Sumatra on behalf of Aman Zega. This study uses a problem formulation regarding the legal consequences of the debtor defaulting on the credit agreement and the judge's legal considerations in deciding the legal consequences of the debtor defaulting on the credit agreement based on the District Court Decision Number: 50/Pdt.G.S/2019/PN Sbh.In accordance with the type of normative juridical research used, the legal materials used are sourced from secondary data. The secondary data consists of primary, secondary and tertiary legal materials. This study uses a normative juridical research method whose data sources are obtained from secondary data sources (library research). In this case, the debtor breaks a promise or defaults, while the condition for being a default debtor is that he must meet the requirements as bad credit, so that the default in this agreement is caused by the debtor being unable to pay off his debt. Legal Considerations The judge in deciding the legal consequences of the debtor's default on the credit agreement based on the District Court's Decision Number: 50/Pdt.G.S/2019/PN Sbh must be fair in examining cases. In other words, the judge must treat the two litigants in the same capacity impartially and hear statements from both parties. This principle is referred to as the principle of audi et alteram partem