Literasi Digital dan Pembelajaran Mandiri

Ada tidaknya pandemi Covid-19, kecakapan pembelajaran abad ke-21 tetap mempersyaratkan budaya literasi digital sebagai komponen yang harus dikembangkan. Dalam dunia perguruan tinggi, literasi digital menjadi bagian penting dalam mengembangkan proses pembelajaran. Pembelajaran mandiri (self-directed learning) merupakan suatu proses yang mana individu belajar tanpa bantuan orang lain yang didukung oleh teknologi digital dan seluler, atau aplikasi teknologi yang dikembangkan untuk memanfaatkan konsep belajar mandiri. Dalam perkembangannya, literasi digital yang kemudian diadaptasi oleh dunia pendidikan dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengemukakan bahwa literasi dasar menjadi salah satu komponen kecakapan abad XXI dalam pendidikan khususnya pada kurikulum 2013. literasi dasar terdiri atas literasi: 1)bahasa dan sastra, 2) numerasi, 3)sains, 4)informatika dan teknologi, 5) finansial, dan 6) budaya dan kewarganegaraan (Balitbang Kemendikbud, 2017). Dikembangkannya enam jenis literasi dasar tersebut sebagai upaya agar warga masyarakat Indonesia memiliki keterampilan abad XXI menjadi manusia yang memiliki kemampuan berpikir kritis, krearif, komunikatif dan kolaboratif serta berkarakter. Sebagai dasar dalam mencapaian tujuan yang tercanang dalam membangun generasi emas Indonesia tahun 2045. Literasi digital merupakan penunjang dalam pembelajaran mandiri