Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak Etil Asetat Batang Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk ) dan Uji Aktivitas Inhibitor Enzim Tirosinase secara In Vitro

Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk) merupakan salah satu tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional oleh penduduk Indonesia. Batang karamunting telah dilaporkan mengandung senyawa fenolik, flavonoid dan tanin yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan yang dapat menghambat aktivitas enzim tirosinase dalam proses pembentukan melanin. Telah dilakukan isolasi senyawa penanda dari batang karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk), identifikasi, karakterisasi dan menentukan aktivitas inhibitor tirosinase dari ekstrak etil asetat batang karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk) serta senyawa hasil isolasi. Pengukuran aktivitas penghambatan tirosinase dilakukan secara in vitro dengan pengukuran dopakrom dari oksidasi L-DOPA pada mekanisme melanogenesis. Batang karamunting kering (2,5 kg) diekstraksi menggunakan etil asetat dan diisolasi dengan metode kromatografi kolom. Fenolik ditetapkan sebagai senyawa penanda pada senyawa RT.5 yang diisolasi dari ekstrak etil asetat. Isolat ini berbentuk serbuk putih kekuningan dengan titik leleh 134,2-136,2oC. Senyawa ini dikarakterisasi menggunakan metode spektroskopi yaitu spektroskopi UV dan Inframerah. Berdasarkan data spektrum UV diketahui senyawa ini memiliki panjang gelombang maksimum 283,8 nm, 272,6 nm, 268,6 nm dan 261,6 nm. Dari hasil spektrum IR senyawa ini memiliki gugus fungsi –OH, C=O, C=C, C-O dan CH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat batang karamunting menunjukkan nilai IC50 sebesar 1276,69 µg/ml dan potensi relatif sebesar 3x10-2 kali asam kojat sementara pada senyawa hasil isolasi (RT.5) menunjukkan nilai IC50 sebesar 779 µg/ml dan potensi relatif sebesar 5x10-2 kali asam kojat