Karakteristik Pengeringan Kulit Sapi pada Pengeringan Konvektif dengan Suhu Pengeringan Bertingkat (Step-wise Drying temperature)

Kulit sapi mentah basah merupakan kulit sapi yang diperoleh dari hasil pemotongan ternak sapi, kulit tersebut telah dipisahkan dari seluruh bagian dagingnya, baik yang segar maupun yang digarami. Salah satu pemanfaatan kulit sapi oleh masyarakat yaitu sebagai olahan makanan kerupuk jangek. Proses pengeringannya membutuhkan waktu yang lama 3-4 hari dibawah matahari terik. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif lain untuk mempercepat proses pengeringan. Pengeringan kulit sapi dilakukan dengan metoda pengeringan konvektif dengan suhu pengeringan bertingkat (step-wise drying temperature). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pengeringan kulit sapi apabila diberikan atmosfer terkontrol (suhu). Pengujian dilakukan dengan menaikkan suhu (40°C, 50°C, dan 60°C) secara bertahap dimana kecepatan udara yang digunakan konstan yaitu 1,5 m/s. Berdasarkan hasil uji tersebut diperoleh hasil uji yang sesuai SNI yaitu kadar air sebesar 7% dengan waktu pengeringan 640 menit dan energi yang dibutuhkan 2,8×107 J. Pengeringan bertingkat menghasilkan pengeringan yang merata dibandingkan pengeringan dengan suhu konstan. Itu artinya tidak terjadi case hardening pada kulit (kering pada permukaan bahan tetapi masih basah pada bagian dalamnya). Sehingga dengan pengeringan ini dapat menghasilkan produk kerupuk jangek yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi