POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros Linnaeus) PADA PERTANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacquin) DI KEBUN-24 PT. CAKRA ALAM SEJATI (CAS) PROVINSI RIAU

Meningkatnya luas pertanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacquin) menyebabkan meningkatnya peluang bagi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tanaman kelapa sawit untuk berkembang yang salah satunya adalah kumbang tanduk (Oryctes rhinocheros Linnaeus). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan populasi kumbang tanduk, persentase tanaman terserang, dan intensitas serangannya pada lahan pertanaman Kebun-24 kelapa sawit PT. CAS (Cakra Alam Sejati). Penelitian ini menggunakan metode survei pada pertanaman kelapa sawit Kebun-24. Penentuan blok sampel dilakukan secara purposive sampling dan sampel tanaman dipilih secara acak sistematis. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Pelalawan yaitu di Kebun-24 PT. CAS Provinsi Riau. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan populasi tertinggi adalah blok TBM dengan rata-rata 11,27 individu kumbang tanduk. Populasi kumbang tanduk tertinggi berada di blok 4c (umur tanaman 1 tahun) dengan 86 individu imago dan 126 individu larva, sedangkan populasi terendah terdapat pada blok 11a (umur tanaman 8 tahun) dengan 14 individu imago dan 68 individu larva. Persentase tanaman terserang tertinggi adalah blok TM dengan rata-rata 98,67%. Intensitas serangan kumbang tanduk tertinggi adalah blok TM dengan rata-rata 37,07%. Persentase tanaman terserang dan intensitas serangan tertinggi terdapat di blok 7b (umur tanaman 6 tahun) dengan 100% persentase tanaman terserang dan 37,60% intensitas serangan, sedangkan yang terendah adalah blok 14b (umur tanaman 2 tahun) dengan 72,00% persentase tanaman terserang dan 32,00% intensitas serangan. Kata kunci: Kumbang tanduk, kelapa sawit, populasi, persentase tanaman terserang, intensitas serangan