Pemulihan Lahan Bekas Tambang Emas Dengan Pemberian Kompos dan Biochar Pelepah Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Tanaman Akar Wangi (Vetiveria zizanioides L.)

Kabupaten Dharmasraya adalah salah satu wilayah yang memiliki lahan tambang dengan luas 22.509 Ha dan sering terjadi aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) yang sudah mencapai 300 Ha. Tanah dilokasi ini sudah mengalami kerusakan secara fisik, kimia dan biologi serta mengandung logam berat merkuri (Hg) sehingga perlu dilakukannya perbaikan agar tanah ini dapat difungsikan sebagai manamustinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji peranan bahan organik kompos dan biochar pelepah kelapa sawit dalam memulihkan produktifitas tanah dan mereduksi merkuri (Hg) pada tanah bekas tambang emasserta untuk mendapatkan rekomendasi dosis kompos dan biochar pelepah kelapa sawit yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman Akar Wangi (Vetiveria zizanioides L.) pada tanah bekas tambang emas.Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai Agustus 2021 dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan. Sampel tanah diambil pada kedalaman 0-20 cm. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kawat dan diLaboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang. Berdasarkan data hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dengan memanfaatkan 100% kompos dapat memperbaiki tingkat kesuburan tanah dengan nilai pH 6,57, N-Total 0,0523%, P-Tersedia 6,5833 ppm, Ca-dd 0,2733 Cmol/kg,Mg-dd 0,4000 Cmol/kg dan K-dd 0,1233 Cmol/kg. Sedangkan perlakuan 75%biochar + 25% kompos dapat menurunkan kadar Hg pada tanah bekas tambang emas di desa Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya.Pertumbuhan tinggi dan jumlah anakan pada tanaman akar wangi yang terbaik yaitu pada perlakuan 75% biochar + 25% kompos dan 50% biochar + 50% kompos. KataKunci : Lahan Bekas Tambang Emas, Merkuri (Hg), Kompos dan Biochar Pelepah Kelapa Sawit, Akar Wangi(Vetiveria zizanioides L.