Sumber-Sumber Kekuatan Politik Paguyuban Wisnu Murti pada Pemilihan Gubernur Jambi Tahun 2020

ABSTRAK Paguyuban Wisnu Murti sebagai holding company terbesar dan satu-satunya wadah yang menghimpun seluruh keluarga Jawa di Provinsi Jambi, termasuk kelompok kepentingan non-assosiasional yang memiliki sumber-sumber kekuatan politik potensial untuk bisa dimanfaatkan contohnya, ketika mendukung ketua umumnya Abdullah Sani pada Pilgub Jambi Tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perihal bentuk pemanfaatan sumber-sumber kekuatan politik yang dimiliki Paguyuban Wisnu Murti dalam mendukung Abdullah Sani pada Pilgub Jambi Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga bagian dari teori Gabriel Almond perihal sumber kekuatan politik kelompok yang dimanfaatkan Paguyuban Wisnu Murti untuk mendukung Abdullah Sani di antaranya: Pertama, jumlah anggota, dilihat dari populasi masyarakat Jawa mencapai 29,83% selain itu, Paguyuban Wisnu Murti memiliki koordinator wilayah di 9 kabupaten/kota, serta cabang di seluruh kabupaten/kota Provinsi Jambi. Kedua, mengarahkan dukungan, dengan membentuk tim kampanye serta adanya dukungan dari cabang Paguyuban Wisnu Murti Kabupaten Tanjab Timur, Paguyuban Jawa Wijoyo Kusumo Tanjab Barat dan Paguyuban Keluarga Jawa Merangin (PKJM) yang juga bagian dari Paguyuban Wisnu Murti Provinsi Jambi. Ketiga, kesatuan organisasi, solidaritas tim kampanye yang menggunakan bahasa Jawa pada atribut pakaian serta, Abdullah Sani di beberapa kampanye menggunakan bahasa Jawa untuk menarik rasa simpati dan solidaritas sesama orang Jawa. Meskipun secara konstitusi dan anggaran rumah tangga Paguyuban Wisnu Murti merupakan tindakan legal, namun tidak dapat terbuka karena bisa dianggap mengeksploitasi isu politik identitas etnis, dan menyimpang dari esensi utama sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, serta adanya motif agar lebih di perhatikan kepentingan masyarakat Jawa di Provinsi Jambi. Kata Kunci: Sumber Kekuatan Politik, Paguyuban Etnis, Pemilihan Kepala Daerah