Analisis Pengukuran Kinerja RSUD Kota Padang Panjang tahun 2019 dengan Metode Balanced Scorecard

Balanced Scorecard banyak diterapkan di berbagai organisasi termasuk rumah sakit karena dapat mengukur kinerja secara komprehensif, koheren, terukur dan seimbang. Pengukuran kinerja di RSUD Kota Padang Panjang selama ini menitikberatkan pada aspek keuangan. Penelitian bertujuan menganalisis pengukuran kinerja RSUD Kota Padang Panjang dengan metode Balanced Scorecard melalui empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Penelitian dilakukan secara deskriptif evaluatif, yaitu menggambarkan kinerja RSUD Kota Padang Panjang tahun 2019 dengan menggunakan indikator tertentu pada empat perspektif sesuai dengan metode Balanced Scorecard kemudian membandingkannya dengan standar/target. Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengambil data sekunder yang diperoleh dari laporan yang ada di rumah sakit tahun 2019 dan beberapa tahun sebelumnya. Wawancara dilakukan terhadap informan penelitian untuk memperoleh penjelasan dan pemahaman terhadap hasil yang didapatkan. Hasil pengukuran kinerja RSUD Kota Padang Panjang tahun 2019 pada perspektif keuangan yaitu rasio ekonomis 115,11% (ekonomis) dan rasio efisiensi 101,21% (tidak efisien) dengan kecenderungan peningkatan kinerja, dan rasio efektivitas 86,75% (belum efektif) yang cenderumg menurun. Pada perspektif pelanggan: kepuasan pasien 98,62% (sangat baik) dan penanganan komplain 100% (sangat baik), pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat jalan 1,24 (sangat baik) dan rawat darurat 1,39 (sangat baik), pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat inap 0,95 (sedang). Perspektif proses bisnis internal: BOR 55,41% (kurang), ALOS 3,08 hari (cukup), BTO 48,35 kali (baik), dan TOI 3,37 hari (cukup) dengan kecenderungan penurunan kinerja. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran: turn over karyawan 3,09% (meningkat), tingkat pelatihan karyawan 24% (kurang), dan produktivitas karyawan dalam menghasilkan pendapatan yaitu sebesar Rp. 96,595,099 (menurun). Enam dari lima belas indikator kinerja yang diukur belum memenuhi target dan harus ditingkatkan yaitu rasio efisiensi dan rasio efektivitas, pertumbuhan rata-rata kunjungan rawat inap, BOR, produktivitas dan pelatihan karyawan. Untuk perbaikan kinerjanya, RSUD Kota Padang Panjang harus meningkatkan utilisasi aset yang ada, penggunaan dana APBN secara lebih produktif dan efisien, melakukan survei kepuasan masyarakat setiap tahun, meningkatkan kegiatan promosi, serta mengukur tingkat kepuasan karyawan