Formulasi Krim Tabir Surya Minyak Pinago (Calophyllum inophyllum L.) dan Ekstrak Kulit Kopi (Coffea robusta L.) serta Uji SPF secara In Vitro

Paparan sinar UV berlebihan dapat memicu berbagai kerusakan kulit seperti kulit terbakar, pigmentasi, penuaan dini dan kanker kulit. Sediaan tabir surya merupakan kosmetika yang digunakan untuk mengurangi kerusakan kulit akibat paparan sinar UV. Minyak pinago dan ekstrak kulit kopi diketahui mengandung senyawa polifenol yang memiliki aktivitas tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan aktivitas tabir suya dari krim minyak pinago dan ekstrak kulit kopi. Minyak pinago diekstrak dengan metoda cold press dan ekstrak kulit kopi diekstrak dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% kemudian dibuat formula krim dengan beragam konsentrasi. Dari hasil evaluasi sediaan didapatkan sediaan bersifat homogen, sediaan krim F1 berwarna hijau, F2 dan F3 berwarna coklat, dengan rentang pH 4,0-6,4; viskositas berkisar antara 3.400-12.650 cPs, tipe sediaan minyak dalam air (M/A), dan F1 stabil sedangkan F2 dan F3 tidak stabil dalam uji stabilitas. Hasil evaluasi sediaan menunjukkan bahwa sediaan krim F1 telah memenuhi persyaratan uji sifat fisik sediaan topikal yang baik, sedangkan krim F2 dan F3 belum memenuhi semua persyaratan uji sifat fisik sediaan. Uji aktivitas tabir surya dilakukan secara in vitro menggunakan spektrofotometer dengan membuat pengenceran larutan sediaan krim yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan sediaan krim F1, F2 dan F3 memiliki nilai SPF 16,59±0,09; 17,43±0,26 dan 19,54±0,61 yang termasuk kategori proteksi ultra. Kata kunci: minyak pinago, kulit kopi, SPF, krim, tabir sury