EKSPLORASI DAN PERBAIKAN TEKNIK BUDIDAYA SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN BENGKUANG BERKADAR INULIN TINGGI DI SUMATRA BARAT

EKSPLORASI DAN PERBAIKAN TEKNIK BUDIDAYA SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN BENGKUANG BERKADAR INULIN TINGGI DI SUMATRA BARAT Oleh : Mismawarni Srima Ningsih (1331611001) (Dibawah bimbingan : Prof. Dr. Ir. Irfan Suliansyah, MS., Prof. Dr. Aswaldi Anwar, MS. dan Dr.Yusniwati, SP. MP.) ABSTRAK Peningkatan preferensi konsumen terhadap produk pertanian sehat dan berkualitas mengharuskan petani memproduksi hasil sesuai keinginan pasar. Sumatra Barat merupakan salah satu daerah sentra produksi bengkuang Indonesia, walau demikian kuantitas dan kualitas umbi yang dihasilkan masih rendah dibanding daerah lain. Umbi bengkuang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai buah yang dikonsumsi segar, ke depan diharapkan umbi bengkuang dapat menjadi sumber inulin yang makin tinggi permintaannya. Penelitian dilaksanakan dengan tiga tahapan penelitian, dengan tujuan 1) mendapatkan aksesi bengkuang yang berproduksi dan berkadar inulin tinggi 2) mendapatkan jenis pupuk terbaik yang dapat meningkatkan produksi bengkuang, 3) mendapatkan dosis pupuk dan teknik pemangkasan terbaik yang dapat meningkatkan produksi dan kadar inulin umbi bengkuang. Percobaan lapangan dilakukan di Duku, Kasang, Batang Anai, Padang Pariaman. Pengamatan Laboratorim dilakukan di Laboratorium Instrumen, Fakultas Teknologi Hasil Pertanian, dan beberapa laboratorium lain yang mendukung penelitian di lingkungan Universitas Andalas Padang dari bulan Mei 2015 sampai dengan Juli 2019. Penelitian menggunakan metode eksperimen, dengan Rancangan Acak Lengkap dalam bentuk Petak terbagi. Analisis data menggunakan program Social Package for the Social Science (SPSS) versi 19, dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Aksesi yang diuji terdiri dari aksesi Kuranji, Koto Tangah, Batang Anai, Lubuk Alung, Batu Sangkar, Padang Sidempuan, Binjai, Batam, Bogor, Blitar, Jember dan Madura. Hasil penelitian mendapatkan bahwa bengkuang mengandung inulin dengan kadar 10,82 sampai dengan 18,94%. Aksesi yang memiliki kadar inulin tertinggi adalah Blitar, Padang Sidempuan dan Kuranji. Pupuk terbaik yang mampu meningkatkan hasil panen umbi bengkuang adalah pupuk NPK 15:15:15 (merek dagang Ponska). Dosis pupuk NPK terbaik yang dapat meningkatkan kadar inulin umbi bengkuang adalah 125 kg/ha yang dikombinasikan dengan perlakuan pemangkasan pucuk dengan kadar inulin 24,39 %. Kesimpulan penelitian adalah untuk meningkatkan kualitas umbi bengkuang Sumbar, sebaiknya aksesi yang dikembangkan adalah aksesi Blitar, Padang Sidempuan dan Kuranji, pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK 15:15:15 dengan dosis 125 kg/ha yang dikombinasikan dengan pemangkasan pucuk. Kata kunci : bengkuang, aksesi, pupuk NPK, pemangkasan, inuli