Telaah Hubungan El Nino-Southern Oscillation (Enso) Dengan Madden-Julian Oscillation (Mjo) Di Provinsi Aceh

El Nino–Southern Oscillation (ENSO) is a symptom of deviation in the surface temperature of the Pacific Ocean on the west coast of Ecuador and Peru which is higher than the normal average which is characterized by an increase in sea surface temperature in the Central and Eastern equatorial regions. ENSO climate variability consists of three phenomena, namely normal events, El Nino and La Nina. The development of the El-Nino Southern Oscillation (ENSO) event demonstrates an important role for the Madden-Julian Oscillation (MJO). This phenomenon is suspected to have a relationship and is closely related to the decrease and increase in the intensity of rainfall in Indonesia. This study was conducted with the aim of analyzing the relationship between the ENSO and MJO phenomena and their impacts in Aceh Province, through empirical methods with statistical calculations, based on ENSO variables in the form of the Nino 3.4 index, amplitude variables representing the MJO and rainfall data in Aceh Province. The data for these two variables were obtained from NOAA and BoM, while the rainfall data was obtained from NASA. The data period analyzed is 10 years, from 2010 to 2019. The two data will be filtered and analyzed for correlation using a simple linear regression method. From this study it was found that basically ENSO does have a relationship with the MJO and has a relationship with increasing and decreasing rainfall intensity in Aceh Province. However, the correlation is at a weak to moderate level, and the impact is not as strong in the Central and Eastern regions of Indonesia. This strengthens the hypothesis of the weak influence of ENSO in Aceh Province; where the strengthening of the MJO is more about its synergy with the IOD or Indian Ocean Dipole, especially on the positive value (P-IOD).El Nino–Southern Oscillation (ENSO) adalah gejala penyimpangan pada suhu permukaan Samudra Pasifik di pantai Barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi dari pada rata-rata normalnya yang ditandai dengan kenaikan suhu permukaan laut di daerah khatulistiwa bagian Tengah dan Timur. Variabilitas iklim ENSO terdiri dari tiga fenomena yaitu kejadian normal, El Nino dan La Nina. Perkembangan peristiwa El-Nino Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan peran penting bagi Madden-Julian Oscillation (MJO). Fenomena ini ditengarai memiliki hubungan dan erat kaitannnya dengan penurunan dan peningkatan intensitas curah hujan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis keterkaitan antara fenomena ENSO dan MJO dan dampak yang ditimbulkan di Provinsi Aceh, melalui metodeempirisdengan perhitungan statistik, berdasarkan variabel ENSO berupa indeks Nino 3.4, variable amplitudo yang mewakili MJO serta data curah hujan di Provinsi Aceh. Data dari kedua variable tersebut diperolehdari NOAA dan BoM, sedangkan data curah hujan diperolehdari NASA. Periode data yang dianalisa sepanjang 10 tahun, dari tahun 2010 sampai 2019. Kedua data tersebut akan ditapis dan dianalisis korelasinya dengan metode regresi linier sederhana. Dari penelitian ini ditemukan bahwa pada dasarnya ENSO memang memiliki keterkaitan dengan MJO dan memiliki hubungan dengan peningkatan dan penurunan intensitas curah hujan di Provinsi Aceh. Namun berada pada tingkatan korelasi lemah hingga moderat, dan dampaknya tidak sekuat di wilayah Tengah dan Timur Indonesia. Hal ini menguatkan hipotesa akan lemahnya pengaruh ENSO di Provinsi Aceh; dimana penguatan MJO justru lebih terhadap sinergitasnya dengan IOD atau Indian Ocean Dipole, khususnya pada nilai positif (P-IOD)