Analisis Kelayakan Usaha Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis, L) oleh Masyarakat Pengolah Ikan Asap

Commonly called as ikan asar, smoked fish becomes an authentic product from Hinokombe  Sub-District in Jayapura Regency. This home industry product is primarily marketed in Prahara market, Sentani City. Due to it is a seasonal product, the community should discover and examine the core aspect of this business, such as the availability and sustainability of the raw product. This study examines the feasibility of the skipjack tuna (Katsuwonus pelamis L) in the smoked fish production community in Hinokombe Sub-District in Jayapura Regency. This study applies a quantitative method that refers to financial analysis to determine the total production cost, revenues, and net benefit-cost ratio (Net B/C Ratio). The result reveals that the profit earned by Wiji and Sumiarsih > 1. This ratio shows that the smoked fish enterprise is worth continuing.Ikan asap yang biasanya disebut oleh masyarakat sebagai ikan asar merupakan produk hasil olahan masyarakat di Kelurahan Hinekombe Kabupaten Jayapura. Salah satu pengolahan ikan asap yang merupakan sentra produksi penjualan ikan asap yang selama ini dipasarkan di pasar Prahara Kota Sentani Kabupaten Jayapura yaitu industri rumahan. Mengingat produk yang dihasilkan dalam usaha tersebut yaitu bersifat musiman, sehingga penting memperhatikan aspek ketersediaan dan keberlanjutan. Tujuan penelitian yaitu menganalisis kelayakan usaha ikan cakalang (Kasuwonus pelamis L) oleh masyarakat pengolah ikan asap di Kelurahan Hinekombe Kabupaten Jayapura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan menganalisis secara finansial dan mengetahui besar total biaya produksi, penerimaan, total pendapatan, dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ratio keuntungan Wiji dan Sumiarsih > 1. Perolehan nilai Ratio tersebut memberikan gambaran bahwa usaha pengolahan ikan asap layak untuk dilanjutkan