PERSEPSI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP PERANAN KELOMPOK TANI DI KECAMATAN SURANENGGALA KABUPATEN CIREBON PROPINSI JAWA BARAT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi anggota kelompok tani terhadap peranan kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan sebagai unit produksi di Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon Proponsi Jawa Barat dan dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013. Objek penelitiannya adalah anggota kelompok tani pemula yang berada di Kecamatan Suranenggala. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan desain penelitian Deskriptif. Teknik penelitiannya menggunakan survey. Pengambilan sampel penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling dan didasarkan pada penduga proporsi dengan pendekatan rumus yang dikemukakan oleh Yamane (1967) sehingga didapatkan sampel sebanyak 86 orang. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan anggota kelompok tani, sedangkan data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari studi kepustakaan (buku, jurnal, hasil penelitian terdahulu) dan data dari berbagai instansi dan lembaga yang terkait dengan penelitian. Metode analisis data yang digunakan meliputi pengklasifikasian data, penyajian data dan melakukan analisis data dengan menggunkan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persepsi anggota kelompok tani terhadap peranan kelompok tani sebagai kelas belajar tergolong tinggi dengan capaian skor sebanyak 4.390 dan rata-rata 51,01 dari skor keseluruhan 5.332, adanya peranan kelompok tani sebagai kelas belajar, anggota mendapatkan informasi usahatani dan solusi pemecahan masalah, anggota juga dapat mengembangkan usahataninya ke arah pertanian yang lebih menguntungkan, (2) persepsi anggota kelompok tani terhadap peranan kelompok tani sebagai wahana kerjasama tergolong rendah dengan capaian skor sebanyak 1.634 dan rata-rata skor 19 dari total keseluruhan skor 4.988, kelompok baru sebatas melaksanakan kerjasama dalam pemanfaatan sumberdaya air secara efisien dan dengan penyuluh, (3) persepsi anggota kelompok tani terhadap peranan kelompok tani sebagai unit produksi tergolong rendah dengan capaian skor sebanyak 1.547 dan rata-rata skor 17,99 dari total keseluruhan skor 4.988, kelompok baru sebatas membuat RDK dan RDKK dan baru memfasilitasi penyediaan bantuan sarana produksi dari pemerintah. Kelompok belum dapat mengembangkan sendiri pemenuhan sarana produksi untuk kepentingan anggotanya