TOPONIMI DAERAH METRO SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS DI SEKOLAH

Pemberian nama atau lokasi pada suatu tempat merupakan suatu tinggalan peradaban manusia yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan suatu wilayah. Kesan terhadap suatu tempat bagi manusia begitu mendalam sehingga penamaan suatu tempat seringkali memiliki nilai-nilai yang perlu dilestarikan keberadaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisir nilai sejarah dan budaya yang ada pada toponimi daerah kota Metro dan sekitarnya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa Toponimi kota metro memiliki karakteristik yang unik, khas dan menarik untuk dikaji sebagai sarana penguat dalam proses belajar. Keunikan yang ditimbulkan merupakan sarana dalam mendukung pembelajaran berbasis lingkungan sehingga proses belajar  peserta didik  menjadi lebih menarik, menyenangkan dan menantang. Adapun pola toponimi wilayah di kota Metro memiliki dua (2) karakteristik utama yaitu: 1) Penamaan lokasi berdasarkan lokasi asal penduduk; 2) Penamaan lokasi berdasarkan pemetaan pemerintah kolonial Belanda dalam bentuk beddeng angka saat membuka daerah Metro. Materi IPS di sekolah lebih memiliki kekuatan, dan memberikan penguatan kemampuan keterampilan sosial peserta didik seperti keterampilan bertanya, bersikap, bernalar kritis, dan tentunya menyikapi setiap persoalan selama proses belajar peserta didik sehingga memiliki kebermaknaan, dan keterkaiatan langsung dengan kejadian atau peristiwa di lingkungan tinggalnya. Penguatan dan penambahan materi IPS dengan menggunakan, memanfaatkan, dan memfasilitasi peserta didik untuk belajar, mengenal, dan menginternalisasikan nilai-nilai sejarah dan budaya di lingkungan melalui proses belajar. Sehingga pada akhirnya pelajaran IPS dengan demikian diharapkan mampu merangsang peserta didik untuk belajar, berkreasi dan berkarya dalam melestarikan nilai sejarah dan budaya di lingkungan sebagai penguatan karakter peserta didik.Giving a name or location to a place is a legacy of human civilization that cannot be separated from the history of the development of a region. The impression of a place for humans is so deep that the naming of a place often has values ​​that need to be preserved. This study aims to take an inventory of the historical and cultural values ​​that exist in the toponym of the Metro city and its surroundings. Based on the results of the study, it was found that the toponymy of the metro city has unique, distinctive and interesting characteristics to be studied as a means of reinforcement in the learning process. The uniqueness that arises is a means of supporting environment-based learning so that the student's learning process becomes more interesting, fun and challenging. The regional toponym pattern in Metro City has two (2) main characteristics, namely: 1) Naming the location based on the location of origin of the population; 2) The naming of the location is based on the Dutch colonial government's mapping in the form of beddeng numbers when opening the Metro area. Social studies material in schools has more power, and provides strengthening of students' social skills such as asking questions, attitudes, reasoning critically, and of course addressing every problem during the student's learning process so that it has meaning, and is directly related to events or events in their living environment. Strengthening and adding social studies material by using, utilizing, and facilitating students to learn, recognize, and internalize historical and cultural values ​​in the environment through the learning process. So that in the end social studies lessons are thus expected to be able to stimulate students to learn, be creative and work in preserving historical and cultural values ​​in the environment as a strengthening of student character