Pemberdayaan Sektor Riil & Umkm Model Klaster Komoditas Unggulan Daerah Di Kabupaten Nganjuk

Pemberdayaan UMKM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu menghadapi tantangan global, seperti meningkatkan inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi, serta perluasan area pemasaran. Hal ini perlu dilakukan untuk menambah nilai jual UMKM itu sendiri, utamanya agar dapat bersaing dengan produk-produk asing yang kian membanjiri sentra industri dan manufaktur di Indonesia, mengingat UMKM adalah sektor ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia  Penelitian ini bertujuan:  Mengetahui  kolaborasi pemberdayaan UMKM yang dilaksanakan BI dengan model klaster pada komoditas unggulan daerah; Mengetahui pelaksanaan dan dampak pemberdayaan UMKM pada klaster Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk dan  UMKM  Telur Ayam Ras di Kabupaten Blitar. Pemberdayaan UMKM model klaster bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan  kesejahteraan masyarakat melalui  pengembangan komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi dan komoditas unggulan daerah.    Pemberdayaan sektor riil dan UMKM memiliki dampak positif bagi peserta klaster terutama petani / peternak.  dampak paling signifikan adalah meningkatnya rata-rata pendapatan petani/peternak  yang disebabkan peningkatan jumlah dan kualitas produksi, serta penetapan harga yang lebih baik.  Klaster terbukti mampu meningkatkan peran kelembagaan dari sisi kelompok tani, klaster juga mampu membantu petani/peternak meningkatkan akses terhadap pasar dan pembiayaan. Dari sisi usahatani, klaster mampu mengembangkan usahatani yang tergambar dari peningkatan produktivitas, akses terhadap pasar, pemanfaatan dan luas lahan, serta penerapan teknik dan inovasi budidaya yang lebih baik