Tradisi Maboros Ayam Hutan Dalam Upacara Ngamedalang Ratu Hyang Sakti Pingit Di Desa Pakraman Bulian Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng (Perspektif Nilai Pendidikan Agama Hindu)

Tradisi Maboros Ayam Hutan Dalam Upacara Ngemedalang Ratu Hyang Sakti Pingit Di Desa Pakraman Bulian Kecamatan Kubutambahan Kabupatan Buleleng yaitu untuk menyucikan/mapasupati prasasti yang dinamakan Ratu Gede Hyang Pingit yang juga merupakan pembersihan dan penglukatan dari prasasti, secara sekala Upacara Ngamedalang Ratu Hyang Sakti Pingit yaitu pergi ke laut yang berada di Pura Penyusuhan, tempat bersuci-suci atau Pertirthaan bagi para Bhatara. Adapun rangkaiannya adalah : Awal upacara Sangkepan, Mepiuning, Nedunang Ida Bhatara Turun Kabeh. Kegiatan inti : Mendak Ida Bhatara atau Ngamedalang Ratu Hyang Sakti Pingit, dan Memargi Mepeningan.Tradisi meboros dalam Upacara Ngemedalang Ratu Hyang Sakti Pingit yang merupakan tradisi sakral sudah barang tentu memiliki nilai tatwa, etika dan ritual yang sangat besar, berikut ini Nilai Pendidikan Agama Hindu yang terkandung dalam Tradisi Maboros Ayam Hutan Dalam Upacara Ngamedalang Ratu Hyang Sakti Pingit di Pura Desa Pakraman Bulian adalah Nilai Pendidikan, Nilai Tattwa, Nilai Estetika, Nilai Pendidikan Acara, dan Nilai Pendidikan Etika.Kata Kunci : Tradisi Meboros, Nilai Pendidikan Agama Hind