PENGARUH APLIKASI DOSIS BAHAN ORGANIK dan UREA PADA HASIL BAWANG MERAH (Allum cepa)

Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia, terutama di daerah Brebes yang merupakan sentra terbesar bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemberian dosis pupuk kandang sapi dan pupuk urea pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Kebun Holywood, Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Bahan yang digunakan adalah bibit bawang merah, pupuk organik kandang sapi, dan pupuk urea. Alat yang digunakan adalah sabit, golok, cangkul, meteran, penggaris, tali rafia, ember, handphone, alat tulis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama pemberian dosis bahan organik kandang sapi (K) terdiri dari 2 taraf yaitu P0: Kontrol (tanpa pemberian pupuk), P1: Bahan organik kandang 25 gr/tanaman, P2: Bahan organik kandang 37,5 gr/tanaman, P3: Pupuk Urea 2,5 gr/tanaman, P4: Pupuk Urea 3,75 gr/tanaman, P5: Bahan organik kandang 12,5 gr/tanaman + pupuk urea 0,625 gr/tanaman, P6: Bahan organik kandang 18,75 gr/tanaman + pupuk urea 1,25 gr/tanaman. Masing-masing diulang 3 kali sehingga terdapat 32 kombinasi perlakuan dengan variabel pengataman meliputi variabel pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun) dan variabel hasil (bobot buah dan jumlah umbi). Data pengamatan yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasilnya berbeda nyata (F Hitung > F tabel) maka analisis dilanjutkan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan disetiap perlakuan. Pemberian bahan organik kotoran sapi+pupuk urea berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman bawang merah namun tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tanaman bawang merah