Implementasi ruang terbuka hijau dalam rencana tata ruang di Kotamadya Malang

Apabila diperhatikan, khususnya di kota-kota besar di Indonesia termasuk kota Malang, dalam melaksanakan pemanfaatan ruang(tanah)banyak terjadi penyimpangan / perubahan peruntukan ruang terbuka hijau kota dari peruntukannya semula sebagai paru-paru kota, lapangan olah raga dan peresapan air menjadi perumahan sehingga tidak sesuai lagi dengan rencana tata ruang yang telah disahkan. Dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penelitian lebih lanjut, guna penyempurnaan dalam bidang tata ruang, sedang manfaat praktis (bagi pemerintah) dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan pengawasan, pengendalian dan penertiban dalam pemanfaatan ruang kota, agar kelestarian lingkungan hidup dapat dipertahankan sampai masa yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan rencana tata ruang kota yang seharusnya berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan kota, pada implementasinya tidak dilaksanakan sesuai dengan peruntukannya dalam RDTRK yang telah disahkan. Hal ini terjadi karena setelah ada permintaan dari investor atas suatu kawasan tertentu yang peruntukannya dalam RDTRK untuk ruang terbuka hijau, yang akan diubah peruntukannya menjadi perumahan, dalam pengurusan izin prinsip/AP maupun izin lokasi tetap diberikan oleh Pemerintah Daerah (Instansi yang berwenang), meskipun melanggar RDTRK