Cogito Ergo Sum sebagai proses meta-kognisi (pemahaman meta-fisis melalui meta-kognisi)

Filsafat sebagai suatu disiplin ilmu yang mengutamakan rasio dalam rangka memperoleh kebenaran keilmuannya, memiliki obyek forma dan obyek materia yang amat luas. Keluasan obyek forma dan material ini melahirkan variasi definisi filsafat dari para ahli sehingga sulit untuk menemukan definisi yang tegas tentangnya. Namun agar dapat diterima didunia ilmiah sebagai buah ilmu. Filsafat harus memiliki sistematika dan metode tertentu guna menemukan kebenaran rasional yang sedang dijajaki. Salah satu yang digunakan adalah metode Keraguan dimana individu meragukan segala sesuatu tersebut sebagai ilusi semata. Dari keragu-raguan terhadap pengalaman dan realitas tersebut individu digiring pada satu ide kebenaran rasional yang tidak dapat tergoyahkan lagi yaitu bahwa individu menyadari adanya substansi yang memerlukan substansi ontologis lain untuk menyungguhkan keberadaannya dalam melaksanakan aktivitas berpikir keraguan. Penemuan substansi ontologis itu menggiringnya pada pengetahuan metafisis rasional selanjutnya tentang jiwa dan Tuhan. Pikiran, ada dan Pengetahuan adalah elemen penting terhadap penegasan adanya Subyek yang Berfikir, Jiwa dan Tuhan. Tulisan ini memetakan bagaimana filsuf Renee Descartes menemukan metode Cogito Ergo Sum yang mengedepankan dimensi kognitif sebagai sarana guna memperoleh pengetahuan tentang kebenaran rasional filosofis. Penemuan metode ini membawakan pada pengakuan dunia sebagai pelopor aliran Filsafat Rasionalisme. Proses pemerolehan metode yang menghantarkannya pada pemahaman dunia Meta-Fisis tersebut termasuk dalam noumena Psikologi Kognitif, lebih spesifik dalam dimensi Meta-Kognisi