PENGEMBANGAN KEDELAI PADA LAHAN SAWAH DI D.I. YOGYAKARTA

Produksi kedelai belum mencukupi kebutuhan kedelai nasional, sehingga dipenuhi dari impor. Kedelai di Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Sleman D.I. Yogyakarta ditanam di lahan sawah, dengan produktivitas yang masih rendah. Penelitian bertujuan mengkaji pengembangan kedelai pada lahan sawah di D.I. Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2019 di sentra kedelai lahan sawah. Penelitian menggunakan analisis kuantitatif data sekunder, dengan didukung data hasil penelitian tahun sebelumnya di Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Sleman D.I. Yogyakarta. Wawancara terhadap petani terpilih di sentra produksi kedelai lahan sawah digunakan untuk memahami respon petani terhadap tanaman kedelai. Hasil penelitian menunjukkan produksi kedelai di Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Sleman fluktuatif. Produksi kedelai cenderung mengalami penurunan, secara khusus di Kabupaten Bantul (R2 0,7144) dan Sleman (R2 0,6137). Petani condong memilih komoditas selain kedelai. Harga kedelai rendah, keuntungan rendah dan benih sulit diperoleh merupakan penyebab utama petani memilih komoditas selain kedelai. Sebab lain adalah produktivitas rendah, serangan hama penyakit dan pascapanen kedelai yang rumit. Secara teknis pengembangan kedelai lahan sawah di D.I. Yogyakarta sangat terbuka. Benih kedelai dipenuhi dari lahan hutan kayu putih di Kabupaten Gunungkidul. Pertanaman kedelai mengandalkan teknologi budidaya kedelai lahan sawah spesifik lokasi di D.I. Yogyakarta yang telah tersedia. Kemauan, fikiran dan tenaga petani menentukan pengembangan kedelai. Kebijakan diperlukan untuk mendukung penerapan teknologi dan meminimalkan hambatan