PENGEMBANGAN DAERAH PELAYANAN AIR MINUM KABUPATEN SERUYAN DENGAN SISTEM ZONASI

Pada tahun 2020 cakupan pelayanan air minum SPAM Perkotaan di Kabupaten Seruyan masih sebesar 18,87% dan pelayanan SPAM Perdesaan 30,13%, pelayanan air minum tersebut masih jauh dari target MDG’s sebesar 100%. Salah satu kendalanya yaitu masih terbatasnya kapasitas produksi untuk pelayanan air minum sehingga perlu mencari sumber air baku terdekat yang dapat digunakan untuk melayani kecamatan di Kabupaten Seruyan. Maka pada penelitian ini akan menghitung  kebutuhan air minum hingga 20 tahun mendatang dan menganalisis prioritas pengembangan sistem jaringan perpipaan dengan sistem zonasi untuk memaksimalkan pelayanan air minum. Penentuan sistem zonasi berdasarkan pertimbangan wilayah, batas administrasi, batas wilayah perencanaan, masalah teknis ekonomis yang mempengaruhi sistem, pengembangan kota, jarak terhadap sumber air dan kondisi topografi. Metode penelitian yang digunakan yaitu Analisa diskriptif kuantitatif. Hasil analisis kebutuhan air minum pada tahun 2040 didapatkan sebesar 1243,4 l/dt dengan jumlah pelayanan 501.154 jiwa atau 100.230 SR dengan kebutuhan air rata-rata sebesar 829 l/dt. Pembagian zona pelayanan air minum sebanyak 10 zona. Dengan pembagian prioritas  pelayanan berdasarkan zonasi yaitu prioritas 1 dan 2 (Zona VIII Kec. Seruyan Raya, Zona IX Kec. Batu Ampar dan Zona X Kec. Suling Tambun) dan prioritas 2 dan 3 (Zona I Kec. Seruyan Hilir, Zona II Kec. Danau Sembuluh, Zona III Kec. Hanau, Zona IV Kec. Seruyan Tengah, Zona V Kec. Seruyan Hilir Timur, Zona VI Kec. Seruyan Hulu, Zona VII Kec. Danau Seluluk). Potensi sumber air baku yang dapat digunakan yaitu dengan sumber air permukaan (Sungai Seruyan) dan sumber air tanah dalam untuk daerah yang tidak terlayani air minum perkotaan. Kata kunci : SPAM, sistem zonasi, Kab. SeruyanIn 2020 the coverage of Urban SPAM drinking water services in Seruyan Regency is still 18.87% and Rural SPAM services 30.13%, drinking water services are still far from the MDG\u27s target of 100%. One of the obstacles is the limited production capacity for water services, so it is necessary to find the nearest air source that can be used to serve sub-districts in Seruyan Regency. So in this study, we will calculate the water demand for the next 20 years and analyze the priority of developing a piping network system with a zoning system to maximize drinking water services. Determine the zoning system based on regional considerations, administrative boundaries, planning area boundaries, economic problems that affect the system, city development, distance to air sources and topographic conditions. This research methode used quantitative descriptive analysis. The results of the analysis of drinking water needs in 2040 obtained 1243.4 l/sec with the number of services 501,154 people or 100,230 SR with an average water demand of 829 l/sec. The distribution of drinking water service zones is 10 zones. With the division of service priorities based on zoning, namely priorities 1 and 2 (Zone VIII, Seruyan Raya district, Zone IX, Batu Ampar district and Zone X, Suling Tambun district) and priorities 2 and 3 (Zone I, Seruyan Hilir district, Zone II, Kec. Sembuluh Lake, Zone III Hanau District, Zone IV Central Seruyan District, Zone V Seruyan Hilir Timur District, Zone VI Seruyan Hulu District, Zone VII Lake Seluluk District). Potential sources of raw water that can be used are surface water sources (Seruyan River) and deep groundwater sources for areas not served by urban drinking water. Keywords : Water supply system, zoning system, Seruyan Regenc