Konsep Iman, Akal dan Wahyu dalam Al-Qur’an

Abstract   The concepts of Faith, reason and revelation are nuanced with reflection, all of which are encouraged and developed in order to understand phenomena both materially and non-materially. In a neutral sense, the Qur'an speaks of faith in two different, though not contradictory, essences, namely faith is simply belief and belief as well as proof. Furthermore, Aqal or fakara and faqiha, as well as nadzara or bashara and aspects of dzakara as human reflection power, are all human essences with which the mandate of the caliphate can be carried out by humans. While revelation does not only come from God, but also other than God, and is not only addressed to the Prophet or Apostle, but also to others. In a specific sense, revelation is the Qur'an not only because the entire content of revelation is contained in the Qur'an, but also the Qur'an is clearly stated as revelation. The two meanings of revelation have similarities that revelation is an encouragement to do something whose presence occurs in secret.   Keywords: Faith, Reason, Revelation and the Qur'anAbstrak Konsep Iman, akal dan wahyu bernuansa dengan refleksi, semuanya didorong dan dikembangkan dalam rangka memahami penomena baik secara material, maupun non material. Dalam makna yang netral, Al-Qur’an berbicara tentang iman dalam dua esensi berbeda meskipun tidak kontradiktif, yaitu iman sekedar percaya dan percaya sekaligus pembuktiannya. Selanjutnya Aqal atau fakara dan faqiha, maupun nadzara atau bashara serta aspek dzakara sebagai daya refleksi manusia, semuanya adalah esensi manusia yang dengannya amanah kekhalifahan dapat dijalankan oleh manusia. Sedangkan wahyu tidak hanya bersumber dari Tuhan, tetapi juga selain dari Tuhan, dan tidak hanya ditujukan pada Nabi atau Rasul, tetapi juga kepada selainnya. Dalam makna yang spesifik, wahyu adalah Al-Qur’an bukan hanya karena seluruh kandungan wahyu terdapat dalam Al-Qur’an, tetapi juga Al-Qur;an secara jelas dinyatakan sebagai wahyu. Kedua makna wahyu tersebut terdapat persamaan bahwa wahyu adalah dorongan untuk melakukan sesuatu yang kehadirannya terjadi secara rahasia.   Kata Kunci: Iman, Akal, Wahyu dan Al-Qur’a