Budaya kemiskinan masyarakat pesisir di sekitar Waduk Pluit Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara

Masyarakat yang tinggal di pemukiman sekitar waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara merupakan salah satu kelompok masyarakat yang hidup dalam kondisi miskin. Lapangan pekerjaan yang ada di kelurahan Penjaringan sampai saat ini belum bisa menjamin kesejahteraan hidup bagi masyarakat miskin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menyebabkan masyarakat miskin memilih untuk tinggal di pemukiman sekitar Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, kemudian karakteristik budaya kemiskinan masyarakat di daerah tersebut, dan menjelaskan strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh masyarakat miskin di sekitar Waduk Pluit, Penjaringan Jakarta utara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subsistensi yang dipopulerkan oleh James Scott. Yaitu sebuah teori yang menjelaskan tentang pola ekonomi yang bercirikan jangka pendek atau musiman dengan tujuan memperoleh penghasilan tambahan. Metode penelitian ini mengguanakan jenis penelitian kualitatif, yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang menjelaskan secara ilmiah, rinci, dan sistematis mengenai strategi bertahan hidup. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik penelitian lapangan yang terdiri dari observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan kepustakaan. Adapun hasil temuan dalam penelitian ini terkait strategi bertahan hidup masyarakat miskin di sekitar waduk Pluit Penjaringan Jakarta Utara maka terdapat beberapa temuan diantaranya sebagai berikut. (1) faktor yang menyebabkan masyarakat miskin untuk tinggal di pemukiman sekitar waduk Pluit ialah karena faktor ekonomi dan faktor geografi. (2) masyarakat pesisir di Penjaringan memiliki berbagai karakteristik budaya, seperti memiliki etos kerja yang tinggi, sifat atau watak yang temperamental, mampu bertahan dalam keadaan miskin, serta memiliki rasa solidaritas yang tinggi. (3) strategi yang digunakan untuk bertahan hidup masyarakat pesisir di Penjaringan, adalah; (a) mengikat sabuk lebih kencang, yaitu mengurangi atau menghemat pengeluaran makan, (b) menggunakan alternatif subsisten, yaitu mencari sumber penghasilan tambahan, (c) menggunakan relasi, artinya meminta bantuan kepada teman, saudara, bos atau atasan