PERBEDAAN KADAR ELEKTROLIT PADA LAMA SIMPAN SERUM DALAM LEMARI ES

Sebagian besar proses metabolisme dalam tubuh memerlukan dan dipengaruhi oleh elektrolit. Jumlah elektrolit dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur, jenis kelamin, dan jenis makanan yang dikonsumsi. Penanganan spesimen merupakan salah satu faktor penting dalam tahap pre-analitik yang dapat memengaruhi ketelitian hasil laboratorik. Kesalahan analitik secara klinis bermakna dapat terjadi pada pemeriksaan elektrolit apabila sampel darah tidak diproses dengan benar. Keterlambatan pengiriman sampel dari tempat pengambilan sampel ke laboratorium tempat pemeriksaan dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya penundaan pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar Na, K dan Cl pada lama waktu simpan serum 0, 3, 6 dan 9 jam dalam lemari es. Mengukur kadar elektrolit Na, K dan Cl pada lama simpan serum 0, 3, 6, dan 9 jam dalam lemari es suhu 4oC. Penelitian ini digunakan metode penelitian berupa pre experiment dengan desain the one shot case study. Hasil pengukuran rata-rata nilai elektrolit natrium pada lama penyimpanan 0 jam, 3 jam, 6 jam, dan 9 jam mengalami kenaikan seiring dengan lamanya waktu penyimpanan. Pengukuran nilai elektrolit kalium pada lama penyimpanan 0 jam, 3 jam, 6 jam, dan 9 jam mengalami kenaikan seiring dengan lamanya waktu penyimpanan. Pengukuran nilai elektrolit klorida pada lama penyimpanan 0 jam, 3 jam, 6 jam, dan 9 jam mengalami penurunan seiring dengan lamanya waktu penyimpanan. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa pada penelitian ini terdapat perbedaan pada hasil elektrolit natrium dan kalium yang disimpan dalam lemari es ditandai dengan hasil uji statistik P=0,032 dan P=0,018 karena nilai P0,05. Sehingga pemeriksaan elektrolit menggunakan serum sebaiknya dilakukan segera setelah didapatkan sampel agar hasil pemeriksaan akurat