EFEKTIVITAS PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH MERAH DAN POVIDONE IODINE TERHADAP LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERENIUM PADA IBU NIFAS DI PMB WAHYU HANDAYANI

Faktor penyebab lain terjadinya infeksi nifas diantaranya, daya tahan tubuh yang kurang, perawatan nifas yang kurang baik, kurang gizi atau malnutrisi, anemia, personal hygiene yang kurang baik, serta kelelahan atau kurang istirahat. Terjadinya infeksi dapat dicegah dengan dilakukan perawatan luka perineum pada ibu post partum. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara terapi farmakologi dan nonfarmakologi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian air rebusan daun sirih merah dan povidone iodine terhadap lama penyembuhan luka perenium pada ibu nifas di PMB Wahyu Handayani.Penelitian ini dilaksanakan di PMB Wahyu Handayani Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo pada bulan Mei - Juni 2021. Jenis penelitian Quasi Experimental dengan desain penelitian Control Time Series Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu postpartum dengan rupture perineum grade II sebanyak 46 ibu. Sampel yang digunakan 20 ibu postpartum yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampe menggunakan Accidental Sample. Intervensi pemberian air rebusan daun sirih merah dan povidone iodine dilakukan setiap hari selama 6 hari. Air rebusan daun sirih merah lebih efektif terhadap penyembuhan luka perineum dibandingan dengan povidone iodine (p-vallue 0,0001). Rata-rata lama penyembuhan luka perineum yang diberikan air reusan daun sirih merah 4 hari sedangkan yang diberikan povidone iodine 5 hari. Terdapat perbedaan lama penyembuhan luka dengan air rebusan daun sirih berdasarkan teori yang ada karena faktor seperti nutria, mobilisasi, dan istirahat ibu. Ibu diharapkan dapat melakukan perawatan luka perineum dengan daun sirih, keluarga dapat membantuibu dalam pembuatan air rebusan daun sirih