Penerapan Ecoprint pada Zero Waste Pattern Cutting ke Dalam Anti-Fit Fashion

Saat ini, munculah sebuah trend yang baru yaitu fast fashion, sebuah industri retail membuat pakaian dengan cepat dengan bahan murah dan membaharui pakaiannya setiap minggu. Namun, proses pra produksi retail seperti sisa kain dan pewarna sintetis pakaian berdampak buruk bagi pencemaran lingkungan. Para desainer berkontribusi untuk menyiasati mengurangi limbah pencemaran dengan gerakan zero waste fashion. Sebuah alternatif untuk mengurangi limbah dengan menggunakan pola pakaian yang tidak menyisakan sisa kain atau disebut juga dengan pola zero waste dan pengunaan pewarna alam dengan ecoprint, memberi motif pada kain menggunakan tanaman. Dengan busana anti fit fashion sebagai terobosan ‘bandel’ pada dunia fashion,karya yang akan diciptakan merupakan sebuah terobosan baru yang belum pernah dibuat. Dalam merancang gagasan penciptaan ini menggunakan metode pendekatan estetis dengan mengkaji bentuk busana anti fit fashion dimana menonjolkan keindahan dari ketidaksempurnaan pada bentuk busana dan motif daun. Metode penciptaan yang digunakan mengacu pada teori practice based research dimana metode berbasis praktek itu sendiri merupakan bagian dari penelitiannya, dengan mencari sumber ide dan melakukan research kemudian dibuatlah rancangan awal dan diproses dengan mengeksplor, bereksperimen dan menghasilkan sebuah karya. Pada proses pengkaryaan, penulis membuat prototype awal pola busana zero waste sebelum masuk ke skala 1:1. Kemudian pada tahap pewarnaan alam menggunakan ecoprint teknik steam. Adapun dalam proses tugas akhir ini, saya mewujudkan lima busana anti fit fashion yang ditemukan di retail fast fashion diolah dengan pola busana zero waste dan ecoprint Karya yang dihasilkan memiliki bentuk yang asimetris dengan warna-warna ecoprint hangat yang tegas dan lembut