Layanan Bimbingan Konseling Islam bagi Eks Psikotik di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Pangrukti Mulyo Rembang

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan konseling Islam bagi Eks Psikotik di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Pangrukti Mulyo Rembang. Kemudian untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan layanan bimbingan konseling Islam bagi Eks Psikotik di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Pangrukti Mulyo Rembang Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang sumber datanya berasal dari data primer dan sekunder. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, serta dokumentasi. Terdapat lima informan dalam penelitian ini, diantaranya yaitu kepala panti, kasubag TU, petugas panti, pembimbing agama, eks psikotik. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan layanan bimbingan konseling Islam bagi eks psikotik di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Pangrukti Mulyo Rembang dapat dilihat dari beberapa unsur, diantaranya yaitu mengenai pembimbing, yaitu oleh petugas panti dan pembimbing agama, dengan pelaksanaannya secara kondisional dan penuh pendampingan, serta hampir terlaksanan setiap hari, mengingat adanya gangguan kejiwaan yang dialami para eks psikotik. Materi yang digunakan dalam layanan bimbingan konseling Islam bagi eks psikotik meliputi materi keagamaan dan materi keterampilan. Metode yang digunakan adalah metode bimbingan kelompok, metode bimbingan individual, serta bekerjasama dengan pihak lain. Media yang digunakan berupa mikrofon dan alat keterampilan. Kegiatan bimbingan konseling Islam membuat para eks psikotik dapat mandiri dan dekat dengan Allah SWT;2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan layanan bimbingan konseling Islam bagi eks psikotik; Faktor pendukung: sarana dan prasarana yang memadahi, partisipasi pembimbing, dan adanya pelayanan yang gratis. Faktor penghambat: pola pikir eks psikotik yang lambat, kekambuhan eks psikotik, dan terbatasnya kemampuan pembimbing