Etika Peserta Didik Perspektif Imam Nawawi Al Bantani Dalam KitabNaṣāiḥul `Ibād

Etika merupakan suatu nilai yang mengatur sikap baik buruk seseorang yang dilakukan dalam kehidupannya baik secara individu atau bermasyarakat. Fungsi dari etika itu sendiri ialah sebagai tolak ukur bagi individu atau kelompok tentang perilaku yang dianggap baik atau buruk. Sedangkan pengertian peserta didik adalah orang yang sedang mencari ilmu pengetahuan, pengalaman, ketrampilan hingga dapat membentuk kepribadian tanpa memandang usia, yang nantinya akan menjadi target kegiatan pendidikan oleh pendidik. Dalam kitab Nashaihul Ibad berisi kajian mengenai akhlak dan tasawuf, yang berisi pengajaran bagaimana cara memiliki sifat ikhlas, sabar, tawakkal, zuhud, dan wara’ terhadap qadha dan qadar yang telah ditetapkan Allah SWT bagi hambanya. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana etika peserta didik dalam perspektif Imam Nawawi Al Bantani dalam kitab Naṣāiḥul `Ibāddan bagaimana relevansi etika peserta didik perspektif Imam Nawawi Al Bantani dalam kitab Naṣāiḥul `Ibād dengan pendidikan di era sekarang. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library research), yaitu sumber datanya dikumpulkan dari bahan-bahan pustaka berupa buku-buku, surat kabar, serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan obyek penelitian. Dengan sumber data primer yaitu kitabNaṣāiḥul `Ibādkarya Syekh Imam Nawawi Al-Bantani yang berkaitan dengan etika peserta didik. Sedangkan data sekundernya ialah buku-buku, karya ilmiah, dan tulisan karya-karya para tokoh pendidikan lain yang mengelaborasi pemikiran Imam Nawawi Al Bantani yang berkaitan dengan akhlaq. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur. Adapun teknik analisis data menggunakan metode deskriptif analitis. Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa adanya relevansi yang sesuai dengan nilai etika peserta didik yang terdapat dalam kitab nashaihul ibad yaitu dengan menanamkan nilai tauhid atau aqidah, nilai syari’ah, serta nilai etika dalam berakhlak. Sedangkan dalam undang-undang pasal 31 ayat 3 juga dijelaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa