Implementasi Kearifan Lokal Gusjigang Dalam Membentuk Perilaku Religius, Sosial Dan Entrepreneurship Di Desa Kauman Menara Kudus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal Gusjigang dalam membangun spirit entrepreneurship di Desa Kauman Menara Kudus, untuk mengetahui implementasi kearifan lokal gusjigang dalam membentuk perilaku religius, sosial, dan entrepreneurship di Desa Kauman Menara Kudus, untuk mengetahui peran dari kearifan lokal Gusjigang terhadap kehidupan di Desa Kauman Menara Kudus. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), yaitu sebuah studi penelitian yang mengambil data autentik secara obyektif atau studi lapangan. Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Sumber data pada penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu pengurus dan masyarakat Menara Kudus. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah data collection (pengumpulan data), data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing (verifikasi). Hasil penelitian yang diperoleh adalah kearifan lokal gusjigang dalam membentuk perilaku religius, sosial, dan entrepreneurship di Desa Kauman menara Kudus yaitu 1. Penerapan akhlak sopan, santun dan etika pada generasi muda dapat digunakan untuk membentengi diri dari pengaruh negatif modernisasi dan globalisasi, jadi implementasi ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat kudus yang religius. 2. Implementasi dalam mengubah masyarakat kudus yang mempunyai mental sebagai pengusaha (entrepreneur), memunculkan jiwa entrepreneurship pada masyarakat kudus dalam memiliki usaha sendiri, yang akan membuat masyarakat kudus mendapatkan kejayaan dan menjadi masyarakat yang sejahtera. 3. Implementasi dari gusjigang dengan meningkatkan kepedulian dan semangat menyebarkan dakwah islam dengan dukungan yang kuat dari usaha dagang ataupun bisnis. Peran dari kearifan lokal Gusjigang terhadap kehidupan di Desa Kauman menara Kudus dapat dicontohkan dari kearifan lokal gusjigang yaitu: 1. Tradisi dandangan, di dalam tradisi dandangan ini mengandung unsur religi yang dapat mewakili spirit kota Kudus yang modern dan religius. Karena dengan adanya tradisi ini, keimanan serta perekonomian masyarakat Kudus bisa terjaga. Tradisi dandangan dalam kaitannya terhadap perilaku sosial terhadap masyarakat menara kudus dapat memberikan kekayaan material seperti yang menggerakan manusia sehingga dapat melahirkan kreativitas dalam berbagai aspek kehidupan serta bersosialisasi dengan masyarakat. 2. Peran orang tua dalam pembentukan karakter kepribadian pada anak, salah satu wujud kearifan lokal gusjigang yang diajarkan oleh Sunan kudus dalam membangun karakter kepribadian anak dan tumbuh kembang anak menjadi lebih baik merupakan salah satu aplikasi pemanfaatan nilai-nilai kearifan lokal sebagai basis penanaman pendidikan karakter