TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TENTANG PRAKTIK PERALIHAN TANAH HIBAH KE PIHAK LAIN (Studi kasus di Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan)

ABSTRAK Hibah merupakan suatu pemberian yang dilakukan secara sukarela dengan carapihak pemberi memberikan suatu pemberian tanpa adanya paksaan untuk memberikan kepada pihak penerima tanpa mengharapkan imbalan apapun serta dilakukannya pada saat pemberi masih dalam keadaan hidup. Hibah dapat dialihkan ke orang lain melalui peralihan hak melalui hibah. Praktik peralihan tanah hibah yang terjadi di Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan ini berawal dari praktik hibah tanah seluas 12x20 meter di awal, kedua belah pihak telah meninggal dunia sehingga tanah hibah tersebut jatuh kepada ahli waris dari penerima hibah. Namun dari pihak ahli waris merasa tidak membutuhkan tanah tersebut sehingga tanah tersebut dialihkan kepada orang lain.Namun pada saat peralihan tanah hibah tersebut akta hibah di awal tidak ditemukan namun peralihan tanah hibah tersebut tetap dilakukan, para pihak berniat mengurus akta hibah tersebut setelah dilakukannya praktik peralihan tersebut terlebih dahulu. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah: Bagaimana praktik peralihan tanah hibah ke pihak lain yang terjadi di Desa Gunung Terang Kecamatan kalianda Kabupaten Lampung Selatan dan bagaimana tinjauan hukum Islam dan hukum positif tentang praktik peralihan tanah hibah ke pihak lain yang terjadi di Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui praktik peralihan tanah hibah ke pihak lain yang terjadi di Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap praktik peralihan tanah hibah ke pihak lain yang terjadi di Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif normatif yang dilakukan pada praktik peralihan tanah hibah ke pihak lain yang terjadi di Desa Gunung Terang. Sumber data yang di gunakan yaitu sumber data primer yang peneliti dapatkan langsung dari wawancara kepada pihak-pihak yang terkait dalam praktik peralihan tanah hibah tersebut dan sumber data sekunder yang peneliti dapatkan dari buku dan jurnal yang berkaitan dan menunjang untuk penelitian ini yaitu tentang tinjauan hukum Islam dan hukum positif tentang praktik peralihan tanah hibah ke pihak lain. Hasil penelitian ini yaitu peralihan tanah hibah ke pihak lain yang terjadi di Desa Gunung Terang ini merupakan termasuk hibah iii biasa dimana dilakukan secara sukarela dan masih dalam keadaan hidup. Praktik peralihan tanah hibah ini seluas 12x20 meter persegi, yang mana tanah tersebut dari pemberian orang lain kemudian dialihkan kembali ke pihak lain melalui hibah juga. Praktik peralihan hibah ini tidak menggunakan akta hibah dikarenakan akta hibah di awal telah hilang.Secara hukum Islam praktik ini diperbolehkan karena sudah memenuhi rukun dan syarat hibah yaitu adanya pemberi hibah, penerima hibah, objek hibah dan adanya ijab dan qabul. Sedangkan menurut hukum positif belum sesuai dan tidak diperbolehkan karena tidak adanya akta hibah yang di daftarkan di depan pejabat pembuat akta tanah (PPAT)