TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PRAKTIK KERJA SAMA ANTARA PEMILIK ANGKUTAN KOTA DENGAN SOPIR (Studi Pada Angkutan Kota Kedamaian Bandar Lampung)

ABSTRAK Kehidupan manusia di dunia sebagai makhluk sosial tidak akan terlepas dari kegiatan berekonomi, seperti kerja sama (syirkah). Syirkah artinya al�ikhtilath yang artinya campuran atau percampuran. Maksudnya adalah bercampurnya salah satu dari kedua harta dengan yang lainnya, sehingga tidak dapat dibedakan antara keduanya. Jumhur ulama kemudian menggunakan istilah ini untuk menyebut transaksi khusus, meskipun tidak terjadi percampuran kedua harta ini, karena yang menyebabkan bercampurnya harta adalah transaksi. Seperti praktik kerja sama antara pemilik angkutan kota dengan sopir adalah selama ini sopir angkutan kota diharuskan menyerahkan hasilnya sebesar Rp100.000,00 per hari sedangkan pendapatan yang diperoleh oleh sopir angkutan kota terkadang tidak menentu bahkan tidak mencapai target yang sudah ditentukan. Tetapi pemilik angkutan kota hanya ingin nominal yang disetorkan harus sesuai dengan nominal yang telah ditentukan dan seringkali sopir menombok dengan menggunakan uang pribadi untuk menutupi hasil setoran. Hal ini dapat menyebabkan kerugian dari salah satu pihak yaitu pada sopir dari transportasi angkutan kota tersebut. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik kerja sama antara pemilik angkutan dengan sopir di Kedamaian Bandar Lampung dan bagaimana tinjauan hukum Islam tentang praktik kerja sama antara pemilik angkutan kota dengan sopir di Kedamaian Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan praktik kerja sama antara pemilik angkutan kota dengan sopir dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islamnya. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan studi kasus yang dilakukan di lokasi penelitian yaitu di Kedamaian Bandar Lampung. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari para sopir dan pemilik angkutan kota dan sumber data sekunder yaitu sumber data yang di peroleh dari buku-buku, dokumentasi atau literatur lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis sehingga tertuju pada pemecahan masalah dengan fakta yang ada di lapangan. Hasil penelitian yang di dapat dalam penelitian ini adalah praktik kerja sama antara pemilik angkutan kota dengan sopir adanya unsur ketidaksesuaian dalam praktiknya yaitu terdapat dalam syarat dan prinsip syirkah yang belum sesuai. Islam menganjurkan apabila melakukan kerja sama di mana resiko dalam berbisnis akan di bagi kepada seluruh pihak-pihak yang terlibat