TINJUAN HUKUM ISLAM TENTANG KEBIJAKAN DALAM SISTEM SEWA TEMPAT DAGANG DI KAWASAN KOLAM RENANG (Studi di Kolam RenangAlung Pool, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung)

ABSTRAK Ijarah adalah pengambilan manfaat suatu benda tanpa memindahkan kepemilikan benda tersebut. Dalam sistem sewa tempat dagang kedua belah pihak harus menyepakatinya agar tidak ada yang dirugikan. Namun sistem sewa tempat dagang yang dilakukan oleh para pedagang dengan pihak kolam renang Alung Pool Tanjung Senang, Bandar Lampung di mana sistem sewa tempat dagang yang terjadi terindikasi adanya ketidaksesuaian terhadap akad yang dilakukan pertama kali. Di mana kerjasama yang dilakukan oleh pedagang dengan pemilik kolam renang awalnya secara tertulis atau di akta perjanjiannya disebutkan hanya membayar biaya sewanya dan bagi hasil keuntungan dari setiap barang dagangannya saja. Namun pihak kolam renang Alung Pool mengatakan kalau terdapat biaya lain seperti adanya uang kebersihan kolam renang sebesar Rp. 10.000,- yang mana biaya lain ini tidak disebutkan di dalam akta perjanjian di awal sehingga hanya menjadi sebuah keputusan lisan yang sifatnya wajib untuk dibayarkan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Sistem Sewa Tempat Dagang antara Pedagang dengan Pemilik Kawasan Kolam Renang yang terjadi di Kolam Renang Alung Pool, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung dan Bagaimana menurut Tinjuan Hukum Islam Tentang Sistem Sewa Tempat Dagang antara Pedagang dengan Pemilik Kawasan Kolam Renang yang terjadi di Kolam Renang Alung Pool Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung. Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Sistem Sewa Tempat Dagang antara Pedagang dengan Pemilik Kawasan Kolam Renang yang terjadi di Kolam Renang Alung Pool, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung dan untuk mengetahui Tinjuan Hukum Islam Tentang Sistem Sewa Tempat Dagang antara Pedagang dengan Pemilik Kawasan Kolam Renang yang terjadi di Kolam Renang Alung Pool Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang bersifat analisis deskriptif kualitatif dengan analisis sumber data yaitu data primer yang diperoleh dari wawancara kepada para pedagang dan pihak kolam renang dan data sekunder dari buku-buku yang relevan dengan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah para pedagang dan pihak kolam renang Alung Pool. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan cara analisis kualitatif berarti upaya sistematis dalam penelitian yang bersifat pemaparan dan bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang keadaan hukum atau peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat termasuk di dalamnya. Berdasakan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem sewa tempat dagang yang dilakukan oleh pihak pedagang dan pihak kolam renang Alung Pool yang mana adanya kebijakan sepihak di luar dari perjanjian awal yang dilakukan oleh pihak kolam renang sehingga hal tersebut melanggar dari kaidah Hukum Islam karna adanya pihak yang dirugikan, dalam hal ini yang dirugikan adalah pihak pedagan