TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PRAKTIK PEMOTONGAN UKURAN DENGAN SISTEM GRIT DALAM JUAL BELI KAYU GOLONDONGAN (Studi Pada Somel Bakir Desa Bengkulu Jaya. Kecamatan Gunung Labuhan. Kabupaten Way Kanan

ABSTRAK Pada era modern ini banyak akan hal bentuk-bentuk kegiatan ekonomi yang berkembang. Dimana para pelaku memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang sangat potensial. Seperti akan halnya merubah barang baku menjadi barang produksi yang jika dipasarkan akan meraup keuntungan yang menjanjikan, tentunya hal ini menjadi kesempatan baik seseorang untuk melakukan kegiatan tersebut, yang semuanya tidak terlepas dari aktivitas jual beli. Pada Somel Bakir Desa Bengkulu Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan. Terdapat transaksi jual beli Kayu Golondongan. Tentunya hal ini tidak dipermasalahkan jika jual beli tersebut menggunakan rukun dan syarat dalam jual beli sesuai dengan hukum syara. Akan tetapi dalam praktiknya jual beli kayu golondongan yang dilakukan masyarakat Desa Bengkulu Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan, prosedurnya adalah pembeli yang membeli kayu dilapangan ini ketika terjun kelapangan untuk melakukan proses pengukuran diameter kayu, pembeli lapangan menghitung hasil kubikan diameter kayu memperhitungkan hasil yang akan di jual ke pengepul. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Praktik Pemotongan Ukuran Dengan Sistem Grit Dalam Jual Beli Kayu Golondongan, Pada Somel Bakir Desa Bengkulu Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan,Kabupaten Way Kanan? dan Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Tentang Praktik Pemotongan Ukuran Dengan Sistem Grit Dalam Jual Beli Kayu Golondongan Pada Somel Bakir Desa Bengkulu Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Praktik Pemotongan Ukuran Dengan Sistem Grit Dalam Jual Beli Kayu Golondongan Pada Somel Bakir Desa Bengkulu Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan? dan untuk mengetahui Tinjauan Hukum Islam Tentang Praktik Pemotongan Ukuran Dengan Sistem Grit Dalam Jual Beli Kayu Golondongan Pada Somel Bakir Desa Bengkulu Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan. Penelitian ini tergolong penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dalam kancah kehidupan sebenarnya, iii dengan mengumpulkan data secara langsung melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait baik penjual maupun pembeli. Pengelola data melalui tahap editing dan sestemating. Analisa data secara Kualitatif dengan pendekatan berpikir menggunakan metode deduktif. Berdasarkan hasil penelitian kiranya dapat dikemukakan bahwa yang pertama, praktik pemotongan ukuran dengan sistem grit dalam jual beli kayu golondongan pada somel Bakir Desa Bengkulu Jaya Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan, dilakukan dengan cukup baik, yang mana penjual (bos kecil) mencari calon pembeli yang akan membeli kayu golondongan miliknya, demikian juga sebaliknya. Pelaksanaan jual beli kayu golondongan yang terjadi pada somel Bakir Desa Bengkulu Jaya Kecamatan Gunung Labuhan kabupaten Way Kanan ini tergolong jual beli spekulatif (Jusaf), sering dalam hal ini tidak ada pengetahuan tentang pemotongan ukuran secara jelas,menurut hukum Islam tidak diperbolehkan karena telah terjadi ketidakjelasan yang berindikasi dapat merugikan disalah satu pihak, dalam hal ini penjual dapat dirugikan akibat adanya ketidakjelasan, sehingga barang atau benda yang akan diperjualbelikan tidak dapat diketahui secara kumulatif perhitungannya karena pengukurannya menggunakan perkiraan atau yang dikenal dengan masyarakat setempat dengan istilah cak-caka