PERAN MODERASI RELIGIUSITAS PADA HUBUNGAN ADIKSI INTERNET TERHADAP IMPULSE BUYING ONLINE DALAM PERSPEKTIF BISNIS SYARIAH (Studi penelitian pada Generasi Z UIN Raden Intan Lampung)

ABSTRAK Seiring dengan meningkatnya E-commerce dan Online Shop di Indonesia serta tawaran berbagai kemudahan yang disajikan dalam aspek belanja membuat meningkatnya perilaku konsumtif masyarakat dalam berbelanja. Seiring dengan menjamurnya online shop di Indonesia dan kemudahan yang ditawarkannya juga akan disertai dengan meningkatnya perilaku konsumtif masyarakat modern, mereka tidak hanya membeli barang yang dibutuhkan tetapi juga membeli barang yang tidak terlalu penting. Konsumen Indonesia baik usia muda maupun tua memiliki karakter unplanned. Secara sadar maupun tidak, semua orang pasti pernah melakukan pembelian barang yang tidak direncanakan sebelumnya. Impulse buying merupakan salah satu perilaku konsumen dimana konsumen membeli barang yang diinginkan namun tidak mereka butuhkan. Verplanken menyatakan dampak dari pembelian impulsif adalah rasa penyesalan atas pembelian yang dilakukan, karena barang yang dibeli ada barang yang tidak dibutuhkan. Maka penting bagi peneliti meneliti masalah ini dengan berbagai variabel lainnya. Metode yang digunakan adalah kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotresis yang ditetapkan. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung yang termasuk golongan Generasi Z. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya melalui Google Form. Adapun skala yang digunakan adalah skala likert. Hasil data yang diperoleh dari mahasiswa Generasi Z UIN Raden Intan Lampung bahwa variabel adiksi internet berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulse buying online maka hipotesis pertama didukung. Hasil uji moderasi religiusitas pada hubungan adiksi internet terhadap impulse buying online menghasilkan nilai original sampel negatif dan p-value bernilai signifikan, dapat diapahami bahwa religiusitas memperlemah hubungan adiksi internet terhadap impulse buying online. Hasil uji koefisien determinasi menunjukan bahwa variabel adiksi internet dan religiusitas mampu menjelaskan variabilitas sebesar 28,3% terhadap impulse buying online, dan sisanya sebesar 71,7% diterangkan oleh variabel lainnya diluar yang diteliti dalam penelitian ini. Impulse buying online merupakan sifat konsumsi negatif seseorang yang dilakukuan tanpa adanya perencanaan dan dapat menimbulkan pemborosan dan pembelian berlebihan. Islam mengajarkan sikap pertengahan. Tidak kikir juga boros dan menganjurkan kesederhanaan dalam berkonsumsi tetapi juga tidak melarang umatnya untuk menikmati nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Maka sebagai seorang muslim yang taat sebaiknya kita menghindari sifat tersebut. Kata kunci : Impulse buying, Adiksi Internet, Religiusitas, Bisnis Syaria