TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PRAKTIK BAGI HASIL BUDI DAYA JAMUR MERANG (Studi di Desa Marga Agung Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan)

ABSTRAK Manusia diharuskan melakukan sebuah kegiatan ekonomi yang dapat menunjang seluruh kebutuhannya, baik kebutuhan diri sendiri, keluarga, maupun sosial. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa melakukan suatu kegiatan apapun atau kegiatan perekonomian dan perniagaan tanpa bantuan dan dukungan dari orang lain,dengan kata lain melakukan suatu kegiatan usaha seseorang akan membutuhkan orang lain atau seorang yang ahli untuk bekerjasama agar usaha yang dikelola berjalan sesuai yang diharapkan.Sistem kerjasama adalah sistem dimana dilakukannya suatu perjanjian bersama dalam melakukan kegiatan usaha, salah satunya adalah bagi hasil budi daya jamur merang. Dalam akad bagi hasil budi daya jamur merang terdapat kerjasama yang terjadi antara pemilik modal dengan pengelola. Kerjasama ini menerapkan sistem bagi hasil dengan persentasepembagian keuntungan antara pemilik modal dengan pengelola yaitu pembagian 50% : 50%. Pemilik modal 50% dan 50% untuk pengelola yang pada kenyataannya pembagian 50% itu dibagi untuk 2 pengelola, dikarenakan budi daya jamur merang dikelola oleh 2 orang. Pada awal perjanjian pemilik modal tidak menjelaskan secara detail mengenai pembagian keuntungan 50% itu dibagi untuk 2 pengelola sehingga terjadi kesalahpahaman antara pemilik modal dengan pengelola. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik bagi hasil budi daya jamur merang di Desa Marga Agung dan bagaimana tinjauan hukum Islam tentang praktik bagi hasil budi daya jamur merang di Desa Marga Agung. Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dengan memakai metode berpikir deduktif.Data primer dalam penelitian ini didapat langsung dari hasil wawancara dengan para pihak yang bersangkutan yaitu, pemilik modal dan pengelola sedangkan data sekunder diperoleh dari kepustakaan.Untuk populasi dan sampel pada penelitian ini adalah pemilik modal danpengelola.Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan metode pengolahan data melalui pemeriksaan data dan sistematika data. iii Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa praktik kerjasama bagi hasil antara pemilik modal dengan pengelola pada Budi Daya Jamur Merang di Desa Marga Agung merupakan kerjasama bagi hasil dengan menggunakan akad mudharabah yaitu seluruh modal ditanggung oleh pemilik modal. Pada praktiknya akad mudharabah Budi Daya jamur Merang di Desa Marga Agung Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan antara pemilik modal dengan pengelola dibenarkan atau diperbolehkan dalam Islam dikarenakan praktik pembagian hasil yang dilakukan sudah sesuai dengan kesepakatan perjanjian di awal dan telah memenuhi rukun dan syarat akad mudharabah