IMPLEMENTASI LAYANAN RESPONSIF SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR PADA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2020/2021

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Implementasi Layanan Responsif Sebagai Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar pada Peserta Didik SMP Negeri 7 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2020/2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi atau pelaksanaan, hambatan, dan hasil dari layanan responsif oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di SMP Negeri 7 Bandar Lampung. Layanan responsif merupakan bantuan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta didik yang sedang membutuhkan bantuan segera agar peserta didik tidak mengalami gangguan atau hambatan dalam proses perkembangannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study). Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana peneliti menyelidiki secara seksama suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa: 1) Implementasi layanan responsif yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling dalam komponen program bimbingan dan konseling di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik yaitu layanan konseling individu. Pada tahap pelaksanaan layanan guru bimbingan dan konseling menggunakan tahapan awal, tahap inti, dan tahap akhir. Adapun pada tahap awal guru bimbingan dan konseling membangun hubungan dengan konseli dan memperjelas masalah, pada tahap inti guru bimbingan dan konseling mengeksplorasi masalah, dan pada tahap akhir pengambilan keputusan dan evaluasi. Berdasarkan kegiatan pelayanan responsif tersebut dapat membantu mengatasi permasalahan kesulitan belajar peserta didik di sekolah.. 2) hambatan yang dialami oleh guru bimbingan dan konseling dalam proses pelaksanaan layanan responsif yaitu antara lain guru bimbingan dan konseling mengalami kesulitan dalam memanggil peserta didik untuk melakukan konseling individu di sekolah, persepsi negatif peserta didik terhadap guru bimbingan dan konseling sehingga peserta didik sulit terbuka saat proses konseling berlangsung. 3) hasil pelaksanaan layanan responsif terlihat bahwa terdapat perubahan perilaku pada peserta didik yaitu sebelum mendapat layanan M.F mendapat nilai nol saat ujian. Namun setelah mendapat layanan nilai ujian M.F meningkat. Selain itu, peserta didik ii tersebut menjadi lebih rajin dalam mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas dengan teratur. Kata Kunci: Kesulitan Belajar, Layanan Responsi