PELAKSANAAN PERAN DAN FUNGSI PENJABAT (PJ) KEPALA DESA DALAM PEMBINAAN KARANG TARUNA PERSPEKTIF FIQH SIYASAH (Studi di Desa Sungai Badak Kecamatan Mesuji Kabupaten Mesuji)

ABSTRAK Karang Taruna merupakan Lembaga Kemasyarakat Desa yang bergerak dibidang kepemudaan yang menjadi mitra pemerintahan Desa dalam memajukan sebuah Desa. Desa yang maju dapat dilihat dari sumber daya manusianya terkhusus bagi para pemuda seberapa besarnya perannya dalam berkontribusi untuk masyarakat, karena pemuda merupakan harapan besar bagi bangsa dan negara ini. Demi tercapainya tujuan dari pada Karang Taruna tidak terlepas dari peran Kepala Desa dalam hal ini digantikan oleh PJ Kepala Desa dalam memberikan pembinaan serta memfasilatasi kegiatan Karang Taruna sesuai yang diamanatkan Permensos Nomor 25 Tahun 2019. Sebagai seorang pemimpin yang memegang kekuasaan pada tingkat Desa tentulah PJ Kepala Desa Harus bertanggung jawab terhadap amanah yang diembannya demi kemajuan Desa dan kesejahteraan masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan peran dan fungsi PJ Kepala dalam pembinaan Karang Taruna di Desa Sungai Badak berdasarkan Permensos No. 25 Tahun 2019 dan bagaimana perspektif fiqh siyasah terhadap pelaksanaan peran dan fungsi PJ Kepala Desa Sungai Badak dalam pembinaan Karang Taruna. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan peran dan fungsi Pj Kepala Desa dalam pembinaan Karang Taruna menurut Permensos No. 25 Tahun 2019 dan menurut perspektif fiqh siyasah. Dalam penulisan skripsi ini digunakan jenis penelitian lapangan (field research), yang bersifat deskriptif analisis yaitu penelitian yang menuturkan dan menguraikan data yang bersumber dari data primer melalui observasi, wawancara, maupun laporan dalam bentuk dokumen, dan data sekunder dengan mengadakan studi pustaka (library reaseach) berupa Al-Qur‟an, pendapat para ulama/para ahli, peraturan perundang-udangan, dokumen serta buku dan karya ilmiah lainnya. Data-data yang didapat diambil sebagai rujukan untuk selanjutnya dianalisis secara sistematis untuk menunjang dalam pembahasan. Kemudian dianalisis dengan cara analisis kualitatif melalui metode yang bersifat deskriptif analisis yang menghasilkan metode induktif yaitu cara berfikir dalam mengambil kesimpulan secara umum yang didasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan peran PJ Kepala Desa dalam pembinaan Karang Taruna kurang optimal dan belum sesuai dengan Permensos No.25 Tahun 2019 Hal itu dapat dilihat dari masi kurangnya penyuluhan-penyuluhan terhadap Karang Taruna sehingga banyaknya anggota dan pengurus Karang Taruna yang tidak aktif, belum adanya pelatihan-pelatihan yang sifatnya dapat membangun dan memupuk generasi muda yang ada di dalam Karang Taruna demi bersama membangun Desa Sungai Badak yang mana pengurus di dalam internal Karang Taruna belum paham akan tugas meraka masing-masing sebagai mitra pemerintahan Desa sehingga masih belum tercapainya tujuan dari pada Karang Taruna itu sendiri. Kemudian dilihat dari perspektif fiqh siyasah, pelaksanaan peran dan fungsi PJ Kepala Desa dalam pembinaan Karang Taruna masih belum sesuai, berdasarkan Siyasah Tanfidziyyah PJ Kepala Desa adalah sebagai pemegang kekuasaan dan sebagai pelaksana dari pada undang-undang atau peraturan yang mengatur akan hal itu. Namun pada iii kenyataan dan pada prinsipnya PJ Kepala Desa Kurang taat dan Kurang amanah terhadap kepemimpinannya