ANALISIS FIQH SIYASAH TERHADAP IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NO. 41 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENHUB NO. 18 TAHUN 2020 TENTANG PENGENDALIAN TRANSPORTASI DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 (Studi Pada Agkutan Kota (Angkot) Jurusan Permata Biru - Tanjung Karang)

ABSTRAK Kementrian Perhubungan mengeluarkan peraturan Nomor 41 Tahun 2020 Tentang perubahan atas Permenhub Nomor 18 Tahun 2020 tentang pengendalian transportasi dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, dengan dikeluarkanya peraturan Permenhub Nomor 41 Tahun 2020 seharusnya dapat diterapkan dengan baik bagi para pengguna alat transportasi baik itu transportasi pribadi ataupun umum. Yaitu bagi yang masih berzona merah hanya di perbolehkan 50% saja dan zona kuning paling banyak 75%, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan menggunakan masker serta selalu membawa heand sanitijer dimanapun kita berada terutama di keramaian. Namun tidak demikian, penerapan yang ada dilapangan sangat berbeda dari peraturan yang telah ditetapkan oleh Menteri Perhubungan. Terbukti supir angkot yang tidak mengedepankan protokol kesehatan dengan cara mereka sendiri, seperti tidak menggunakan masker, serta kerap menerima penumpang meski telah penuh. Serta para pengguna angkot jurusan Permata Biru-Tanjung karang yang tidak memiliki keberanian untuk menegur segaligus memperingati supir yang tidak menerapkan peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis dapat merumuskan masalah yaitu Bagaimana Implementasi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Permenhub Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 terhadap penumpang dalam Angkot Jurusan Permata Biru – Tanjung Karang? Dan Bagaimana Analisis Fiqh Siyasah terhadap pencegahan penyebaran Covid-19 pada Angkot Jurusan Permata Biru – Tanjung Karang?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Megetahui Implementasi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020 tentang perubahan atas Permenhub No. 18 Tahun 2020 terhadap penumpang dalam Angkot Jurusan Permata Biru – Tanjung Karang serta untuk mengetahui Analisis Fiqh Siyasah terhadap pencegahan penyebaran Covid-19 pada Angkot Jurusan Permata Biru – Tanjung Karang. iii Penelitian ini menggunakan metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan cara mengobservasi daerah penenelitian terlebih dahulu, mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara dan pengamatan serta mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pengguna alat transportasi umum Angkot Jurusan Permata Biru-Tanjung Karang untuk pelaksanaan penerapan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020 belum menerapkannya secara maksimal. Masih banyak sekali pengguna angkot yang tidak melaksanakan peraturan yang dikeluarkan oleh Permenhub Nomor 41 Tahun 2020 dan tidak adanya teguran dari supir angkot untuk tetap menerapkan protokol kesehan sesuai anjuran yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan bagi para pengguna angkot. kurangnya kesadaran pada diri individu untuk tetap menerapkan peraturan sesuai Peraturan yang dibuat oleh Menteri Perhubungan tidak hanya sebagai peraturan saja tetapi peraturan yang dibuat untuk diterapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan bersama. Kata Kunci : Menteri Perhubungan, Alat Transfortasi, Angkot dan Protokol Kesehatan