PERAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN UNTUK MEMENUHI KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Kelompok Wanita Tani Sahabat Pekon Banjar Manis Dusun V Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus)

ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya permasalahan kemiskinan dan stunting yang kerap terjadi disetiap waktunya di Indonesia, jumlah penduduk miskin pada maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,28 juta orang terhadap maret 2019. Pemberdayaan perempuan dianggap dapat mengurangi kemiskinan di kabupaten tanggamus, bahkan dapat mencukupi kebutuhan keluarga, sumber pangan keluarga dan dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui peran perempuan untuk memenuhi kesejahteraan ekonomi keluarga di pekon banjar manis kecamatan gisting kabupaten tanggamus. Selain itu penelitian ini juga untuk mengetahui peran pemberdayaan perempuan dalam memenuhi kesejahteraan ekonomi keluarga dalam perspektif ekonomi islam pada kelompok wanita tani sahabat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian field research yaitu penelitian lapangan. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pengumpulan data sebagai berikut : observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: a). Peran perempuan untuk memenuhi kesejahteraan ekonomi keluarga di pekon banjarmanis di bagi menjadi 2 yaitu kondisi single parent (tidak bersuami), dan kondisi bersuami.Kondisi tidak bersuami motivasi yang menjadi dasar keikutsertaan perempuan single parent dalam rangka mempertahankan hidup keluarganya sedangkan kondisi yang bersuami peran perempuan memiliki motivasi untuk memenuhi kesejahteraan ekonomi keluarganya. b). Pemberdayaan perempuan dalam memenuhi kesejahteraan ekonomi keluarga dalam perspektif ekonomi islam sudah sesuai ketentuan dalam islam diantaranya : Tidak boleh melalaikan tugasnya di sektor domestik dan sebelum mengikuti kegiatan ibu kwt sahabat telah mendapatkan izin dari suami. Para ibu kwt sahabat mampu bekerja di luar rumah tetapi tetap melaksanakan tugasnya dalam rumah tangga dengan baik, sehingga hak dan kewajiban dalam rumah tangga tidak terabaikan. Ibu kwt sahabat telah mendapatkan izin dari suami mereka dan mengutamakan keluarga. Dalam menetapkan bagi hasil, pemerintah tidak meminta hasil kepada masyarakat namun hasil dari kegiatan ini semua di ambil oleh masyarakat. Sistem ini sesuai syariat islam yang menganjurkan agar upah yang diterima sesuai dengan tenaga yang diberikan tidak boleh dirugikan, ditipu dan dan di eksploitasi tenaganya. Kata kunci : Pemberdayaan, Kesejahteraan, Ekonomi islam