PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM KEMANUSIAAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN REGULASI ZAKAT DI INDONESIA (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat Inisiatif Zakat Indonesia Lampung)

ABSTRAK Pendistribusian zakat sudah ditentukan secara jelas dalam syariat yaitu di dalam al-Qur‟an surat al-Taubah (9) ayat 60, bahwa zakat hanya diperuntukkan bagi delapan aṣnâf, yaitu: orang-orang fakir, miskin, amil zakat, mu’allaf, budak, orang-orang yang berhutang, fî sabîlillâh, dan ibn al-sabîl. Mayoritas fukaha sepakat bahwa selain delapan aṣnâf tersebut, tidak boleh menerima zakat. Tidak ada satu pihakpun yang berhak mengganti atau merubah ketentuan tersebut. Dengan melihat ketentuan 8 aṣnâf yang berhak menerima zakat, permasalahannya adalah penerima zakat di lokasi bencana itu ada beragam dan tidak menutup kemungkinan terdapat orang-orang kaya di dalamnya yang sudah jelas tidak diperbolehkan menerima zakat, bagaimanakah hukum pendistribusian zakat di lokasi bencana? salah satu Lembaga Amil Zakat yaitu IZI Lampung telah mendistribusikan dana zakat untuk korban bencana alam di wilayah Lampung. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana mekanisme pendistribusian dana zakat untuk program kemanusiaan IZI Lampung. 2) Bagaimana tinjauan hukum Islam dan regulasi zakat di Indonesia terhadap pendistribusian dana zakat untuk program kemanusiaan IZI Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme pendistribusian dana zakat untuk program kemanusiaan IZI Lampung dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam dan regulasi zakat di Indonesia terhadap pendistribusian dana zakat untuk program kemanusiaan IZI Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang menggunakan 3 sumber data, yaitu data primer, sekunder dan tersier. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif menggunakan pendekatan hukum zakat. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat ditemukan bahwa mekanisme pendistribusian zakat untuk program kemanusian oleh IZI Lampung tidak bertentangan dengan hukum Islam dan telah sejalan dengan regulasi zakat di Indonesia karena dalam pendistribusiannya IZI menggunakan skala prioritas, yaitu memprioritaskan penyaluran ke wilayah terparah yang terkena dampak bencana alam. Selain itu, IZI selalu berkoordinasi dengan Kepala Desa untuk mendapatkan data masyarakat yang terdampak paling parah akibat bencana alam tersebut kemudian mengcross check secara langsung seberapa parah dampak bencana alam dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh para korban. Pendistribusian zakat untuk program kemanusiaan di IZI Lampung sesuai dengan hukum Islam berdasarkan teori maṣlaḥah, dapat dilakukan perluasan makna yang terkandung dari kedelapan golongan yang sudah ditentukan dalam al-Qur‟an surat al-Taubah (9) ayat 60, yang mana golongan tersebut dikategorikan ke dalam empat kelompok mustahik zakat, yaitu fakir, miskin, gharimin dan fî sabîlillâh, dengan tujuan untuk mengambil manfaat dari dana zakat tersebut untuk kepentingan yang bersifat ḍarȗriyyah yaitu dalam rangka menolong saudara-saudara kita yang sedang menderita karena tertimpa musibah bencana alam. Di samping itu, program tersebut sejalan dengan regulasi zakat di Indonesia yang berlaku saat ini yaitu Peraturan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Bab II Pasal 4 ayat 4 Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat