ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PEDAGANG FROZEN FOOD DIMASA PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Frozen Food di Kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar Lampung)

ABSTRAK Dengan meningkatnya permintaan Frozen Food di masa pandemi Covid-19, pelaku usaha memanfaatkan peluang pasar ini sehingga menimbulkan persaingan yang tajam antar pedagang, baik dari jumlah pesaing yang semakin bertambah, volume produk yang semakin meningkat ataupun berkembangnya teknologi yang pesat. Pedagang yang tidak dapat memenuhi selera konsumen apalagi di masa pandemi Covid-19 pasti akan mengalami penurunan baik penurunan penjualan maupun pendapatan. Oleh karena itu, pedagang harus melakukan inovasi dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam menjalankan bisnis usahanya dan mengatasi permasalahan tersebut. Strategi pemasaran ini berkaitan dengan 7P, yaitu product, price, place, promotion, process, people, dan physical evidence. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengolahan data menggunakan 4 tahapan, yaitu tahap pengumpulan data, reduksi data, display/penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapan strategi pemasaran pedagang Frozen Food yang ada di Kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar Lampung pada masa pandemi Covid-19 cukup efektif, dari semua komponen bauran pemasaran 7P yang ada, sebagian sudah terlaksana dengan baik. Menurut Perspektif Ekonomi Islam pedagang Frozen Food di Kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar Lampung sudah menerapkan strategi pemasaran dengan baik namun komponen harga, promosi dan bukti fisik belum sepenuhnya dijalankan seperti pada masa pandemi Covid-19 sebagian pedagang Frozen Food hanya memberikan diskon berupa potongan harga untuk pembelian grosir saja dan hanya memberikan potongan harga minimal pembelian yang ditentukan, bukti fisik yang terkait fasilitas eksterior seperti bangunan belum berbentuk arsitektur-arsitektur ala Islam, fasilitas bukti fisik lain seperti laporan keuangan, masjid atau mushola, kartu nama, alat tulis, seragam karyawan belum semuanya terpenuhi. Kata kunci: Covid-19, Strategi pemasaran, Ekonomi Isla